Feminisme Dalam Subgenre Mahou Shoujo dan Tokoh Utama Anime Bishoujo Senshi Sailor Moon dan Puella Magi Madoka Magica

Hanifah Nida Fajri, Paramita Winny Hapsari

Abstract


Dalam skripsi ini membahas mengenai feminisme dalam subgenre anime mahou shoujo pada tokoh utama dua anime ber-subgenre mahou shoujo yang berjudul Bishoujo Senshi Sailor Moon dan Puella Magi Madoka Magica. Penelitian ini dilaksanakan untuk membuktikan feminisme pada subgenre mahou shoujo serta kedua tokoh utama anime. Diharapkan pada penelitian ini agar pembaca dapat menambah kewawasannya mengenai subgenre anime mahou shoujo. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, yang meneliti tentang isi dan makna yang terdapat di dalam kedua anime. Dengan menggunakan teknik kajian pustaka yang mengumpulkan sejumlah data-data baik literatur dan berbagai sumber artikel dari internet yang berkaitan dengan judul yang penulis teliti.

References


Buku:

Allison, Anne. (2000). Permitted and Prohibited Desires: Mothers, Comics, and Censorship in Japan. United States: University of California Press.

Hannam, June. (2007). Feminism. Great Britain : Pearson Education Limited.

Kinsella, Sharon. (1995). Cuties in Japan. Women media and consumption in Japan. Honolulu: University of Hawaii press.

Kobayashi, S. (1998). Colorist: A Practical Handbook for Personal and Professional Use. Published by Kodansha International Ltd.

Levi, Antonia. (1998). Samurai from Outer Space: Understanding Japanese Animation. United States: Open Court.

Mackie, Vera. (2003). Feminism in modern Japan: Citizenship, embodiment and sexuality. Cambridge University Press.

McCarthy, Helen. (1996) The Anime! Movie Guide. United States: Overlook Press.

Paoletti, J. (2012). Pink and blue: Telling the boys from the girls in America. Indiana University Press

Sugimoto, Yosio. (2003). An Introduction to Japanese Society. USA: Cambridge University Press.

Tong, Rosemarie Putnam. (2006). Feminist Thought : A more Comprehensive Introduction. Publisher: Westview Press

Thesis:

Adris, Vivi, T. 2008. Fenomena Kawaii Bunka Dalam Perilaku Konsumen Anak Muda Jepang (1990-2008). Master thesis, Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Diakses dari: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/120212-T%2025453-fenomena%20kawaii-HA.pdf

Intan, Noor. 2003. Representasi mitos feminitas dalam budaya popular: analisis semiotik film animasi barbie in the nutcracker, Barbie as Rapunzel, dan Barbie of Swan Lake. Master thesis, Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Diakses dari: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/73620-T%2011401-Representasi%20mitos.pdf

Jurnal:

Ogi, Fusami (2001). Beyond Shoujo, Blending Gender: Subverting the Homogendered World in Shoujo Manga (Japanese Comics for Girls). International Journal of Comic Art. 3 (2): 151161.

Internet:

Ikezoe, Yukako. (2019, Oktober 14) Behind the Trend of Huge Eyes in Japanese Anime. Diakses dari: https://japansociology.com/2013/12/25/behind-the-trend-of-


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/idea.v2i2.2781

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 IDEA | Jurnal Studi Jepang