Dynamics of vegetation structure and composition within early regeneration forest in the Danau Bangko Protected Area, Jambi, Indonesia

Asep Sadili, Dolly Priatna, Sutanto Sutanto

Abstract


An analysis of the growth dynamics of a 1-ha  (100 m x 100 m) permanent plot was carried out in the Danau Bangko Protected Area (DBPA) in March 2020. DBPA is part of the industrial plantation forest concession of PT Rimba Hutani Mas (PT RHM) in Jambi Province. The study aims to determine the dynamics of vegetation structure and composition between 2018 and 2020 in early regeneration forest. All trees tagged in 2018 were remeasured in 2020. Trees that had not been tagged previously but were >10 cm in diameter at breast height (DBH) were identified as a new recruit and tagged with a new number. Observations and data analysis were carried out on three stages of growth phases, namely in the tree phase (> 10 cm DBH), sapling phase (<10 cm DBH), and seedling phase (height <1.5 m). The results showed that the number of species, genera, and families within the tree and sapling phases were high, but were low in the seedling phase. The dominant species in the tree phase in 2018,  Alseodaphne bancana,  had been  replaced by Archidendron bubalinum  in 2020, whereas the dominant species in the sapling phase (Rothmania sp.) and seedling phase (Aporusa microsphaera) remained the same from  2018  to 2020 . Mortality rates in all growth phases (tree, sapling and seedling) together is 4.67%. Recruitment into the tree phase from 2018 to 2020 was 2.67%,  consisting of eight species, eight genera, and seven families. Within one hectare permanent plot, all members of each tree species were distributed randomly. The vertical structure of the forest area is dominated by stratum C (4-20 m height). The results of hypothesis testing for each phase (tree, sapling, seedling) were different, however overall the results showed that the plot structure and composition had changed.

Studi dinamika hutan dilakukan di Kawasan Lindung Danau Bangko (KLDB) pada Maret 2020 dengan menggunakan pendekatan plot permanen seluas satu hektar (100 m x 100 m). KLDB merupakan bagian dari konsesi hutan tanaman industri PT Rimba Hutani Mas (PT RHM) di Provinsi Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika struktur dan komposisi vegetasi antara pengukuran tahun 2018 dan 2020, khususnya pada areal dengan tutupan Belukar Tua (BT). Diameter semua pohon yang telah diberi tanda nomor pada tahun 2018 diukur kembali. Pohon yang belum diberi tanda sebelumnya tetapi diameternya >10 cm setinggi dada (DBH) ditetapkan sebagai rekrutmen baru dan diberi tanda dengan nomor baru. Pengamatan dan analisis data dilakukan terhadap tiga tahap tahap pertumbuhan, yaitu tingkat pohon (>10 cm DBH), tingkat pancang (<10 cm DBH), dan tingkat semai (tinggi <1,5 m). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah spesies, jumlah marga, dan jumlah famili pada tingkat pohon dan pancang tinggi, sedangkan pada tingkat semai rendah. Jenis dominan pada tingkat pohon pada tahun 2018 adalah Alseodaphne bancana telah digantikan oleh Archidendron bubalinum pada tahun 2020, sedangkan pada tingkat pancang (Rothmania sp) dan tingkat semai (Aporusa microsphaera) merupakan jenis yang dominan baik pada tahun 2018 maupun pada tahun 2020. Angka kematian pada semua tahapan pertumbuhan bervariasi dengan rata-rata 4,67%. Rekrutmen di tingkat pohon 2,67% yang terdiri dari 8 spesies, 8 marga, dan 7 famili. Secara keseluruhan, semua spesies tersebar secara acak. Tinggi tajuk pohon didominasi oleh stratum C (tinggi 4 m - 20 m). Hasil pengujian hipotesis pada setiap tingkatan (pohon, pancang, semai) berbeda, namun hasil penggabungan semua data menunjukkan bahwa telah terjadi dinamika.


Keywords


forest dynamics; early regeneration forest; structure and composition; Danau Bangko, Batanghari, Jambi, Indonesia

References


Adriani, Z. I, Anderson, P., Aritonang, S., Ballhorn, U., Barclay, B., Chao, S., Colchester, M., Crawshaw, J., Eickhoff, G., Ewers, R., Ghazoul, J., Hoyle, D., Kuru, G., Lemaistre, P., Lim, P. L., Lucey, J., Mc William, R., Navratil, P., Nejedlá, J., Ng, G., Olsson, A., Opal, C., Orth, M. P., Persch, S., Pescott, M., Proklamasi, S. A., Rafina, I., Rosoman, G., Senior, S., Struebig, M., Sugiyanto, T. A., Suhada, A. S., Thorp, T., Ende, S., Villalpando, P., & Zrust, M. (2017). The HCS Approach Toolkit. Rosoman, G., Sheun, S.S., Opal, C., Anderson, P. & Trapshah, R. (Eds.). HCS Approach Steering Group, Singapore.

Heriyanto, N.M. & Garsetiasih, R. (2002). Studi status kelangkaan jenis pohon dari famili Dipterocarpaceae di hutan Lindung Sungai Wain, Kalimantan Timur. Bulletin Penelitian Hutan 631: 30-40.

Heriyanto, N. M., Priatna, D., & Samsoedin, I. (2020). Struktur tegakan dan serapan karbon pada hutan sekunder kelompok hutan Muara Merang, Sumatera Selatan. Jurnal Sylva Lestari 8 (2): 230-240.

Indriyanto. (2008). Pengantar Budi Daya Hutan. Bumi Aksara, Jakarta.

Kartawinata, K., Samsoedin, I., Heriyanto, N.M., & Afriastini, J.J. (2004). A tree species inventory in a one-hectare plot at the Batang Gadis National Park, North Sumatera, Indonesia. Reinwardtia 12 (2): 145-157.

Kusumo, A, Bambang, A.N., & Izzati, M. (2016). Struktur vegetasi kawasan hutan alam dan hutan rerdegradasi di Taman Nasional Tesso Nilo. Jurnal Ilmu Lingkungan 14 (1): 19-26.

Kuswandi, R. (2017). Model pertumbuhan tegakan hutan alam bekas tebangan dengan sistem tebang pilih di Papua. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan 11 (1): 4555.

Mansur, M., Triono, T., Ismail., Adi, S W., Wahyu, E., & Ismail, G. (2010). Analisis vegetasi pohon di hutan hujan tropik Harapan, Jambi. Berita Biologi 10 (2): 173-178.

Mueller-Dombois, D. & Ellenberg, H. (1974). Aims and Methods of Vegetation Ecology. John Wiley and Sons, New York.

Pamoengkas, P., & Prayogi, J. (2011). Pertumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) dalam sistem silvikultur tebang pilih tanam jalur (Studi kasus di areal IUPHHK-HA PT. Sari Bumi Kusuma, Kalimantan Tengah. Jurnal Silvikultur Tropika 2 (1): 913.

Priatna, D., Kartawinata, K., & Abdulhadi, R. (2006). Recovery of a lowland Dipterocarp forest twenty two years after selective logging at Sekundur, Gunung Leuser National Park, North Sumatra, Indonesia. Reinwardtia 12 (3): 237-255.

Proctor, J., Anderson, J.M., Fogden, S.C. & Vallack, H.W. (1983). Ecological studies in four contrasting lowland rain forest in Gunung Mulu National Park. Sarawak. Jurnal Ecology 71: 261-283.

Purwaningsih. (2004). Sebaran ekologi jenis-jenis Dipterocarpaceae di Indonesia. Biodiversitas 5 (2): 89-95.

Rahmah, Kartawinata, K., Nisyawati, Ardhana W. & Nurdin, E. (2016). Tree species diversity in the lowland forest of the core zone of The Bukit Duabelas National Park, Jambi, Indonesia. Reinwardtia 15 (1): 11-26.

Sadili, A. (2014). Dinamika vegetasi pada petak permanen rasamala (Altingia excelsa Noronha) di Bodogol, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Jurnal Biologi Indonesia 10 (1): 1-9.

Sadili, A., Kartawinata, K., Soedjito, H. & Sambas, E.N. (2018). Tree species diversity in a pristine montane forest previously untouched by human activities in Foja Mountains, Papua, Indonesia. Reinwardtia 17 (2): 133-154.

Sadili, A., Royyani, M. F., Agusta, A., Afandi, I., Efendy, O., Ashari, H. & Keim, A.P. (2019). Kajian pendahuluan floristik dan fitososiologi pohon di Pulau Simeuleu Provinsi Aceh. Jurnal Biologi Indonesia 15 (2): 187-197.

Samsoedin, I. (2009). Dinamika keanekaragaman jenis pohon pada hutan produksi bekas tebangan di Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam 6(1): 69-78

Samsoedin, I. & Heriyanto, N.M. (2010). Struktur dan komposisi hutan pamah bekas tebangan ilegal di kelompok hutan Sei Lepan, Sei Serdang, Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 8 (3): 299-314.

Samsoedin I., Heriyanto, N.M., Priatna, D., Supriatno, Wiharjo, U. & Laksana, E. (2018). Struktur dan komposisi vegetasi serta kandungan karbon di kelompok hutan Danau Bangko PT. Rimba Hutani Mas dan Distrik III PT. Wirakarya Sakti, Kabupaten Batanghari, Propinsi Jambi. Laporan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan & Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Kebijakan dan Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Schmidt, F.H. & Ferguson, J.H.A. (1951). Rainfall Type Based on Wet and Dry Period Ratios for Indonesia with Western New Guinea. Verhandelingen Djawatan Meterologi de Geofisik, Jakarta.

Soerianegara, I. & Indrawan, A. (2014). Ekologi Hutan Indonesia. Laboratorium Ekologi Hutan. Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.

Sofiah S., Setiadi D. & Widyatmoko, D. (2013). Pola penyebaran, kelimpahan dan asosiasi bambu pada komunitas tumbuhan di Taman Wisata Alam Gunung Baung Jawa Timur. Berita Biologi 12 (2): 239-247.

Wahyuni, A.S., Prasetyo, L.B. & Zuhud, W.A.M. ( 2017). Populasi dan pola distribusi tumbuhan paliasa (Kleinhovia hospita L.) di Kecamatan Bontobahari. Media Konservasi 22 (1): 11-18.

Wardani, M. & Heriyanto, N.M. (2015). Autoekologi damar asam [Shorea hopeifolia (F. Heim) Symington] di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung. Bulletin Plasma Nutfah 21 (2): 89-98.

Whitmore, T. C. (1994). Tropical Rain Forest of the Far East. Clarendon Press, Oxford.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/injast.v2i1.2891 Abstract views : 413 views : 237

Refbacks



Copyright (c) 2021 Indonesian Journal of Applied Environmental Studies

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.