PENGARUH BERBAGAI METODE EKSTRAKSI PADA PENENTUAN KADAR FLAVONOID EKSTRAK ETANOL DAUN ILER (Plectranthus scutellarioides)

Novi Fajar Utami, Sutanto Sutanto, Sely Meidi Nurdayanty, Usep Suhendar

Abstract


Tanaman iler merupakan tanaman yang berfungsi sebagai tanaman obat tradisional. Senyawa flavonoid pada tanaman iler memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Kadar flavonoid pada ekstrak salah satunya dipengaruhi oleh metode ekstraksi yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode ekstraksi yang terbaik untuk menghasilkan kadar flavonoid tertinggi dalam ekstrak etanol 70% daun iler. Metode ekstraksi yang digunakan meliputi Maserasi, Refluks, Microwave Assisted Extraction (MAE), dan Ultrasound-Assisted Extraction (UAE). Penetapan kadar flavonoid ekstrak etanol 70% daun iler dilakukan secara spektrofotometri UV-Vis menggunakan pereaksi AlCl3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ekstraksi yang terbaik untuk menghasilkan kadar flavonoid tertinggi dalam ekstrak etanol 70% daun iler yaitu metode Microwave Assisted Extraction. Kadar flavonoid dengan metode maserasi, refluks, Microwave Assisted Extraction dan Ultrasound Assisted Extraction berturut-turut sebesar 0,41%, 0,45%, 0,75%, dan 0,62%.

Keywords


Plectranthus scutellarioides, flavonoid, maserasi, refluks, MAE, UAE

References


Dalimartha, S. 2000. Tumbuhan Obat (Jilid 2). Trubus Agriwidya. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2013. Farmakope Hebal. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.

Fairus, S. 2016. Perbandingan metode ekstraksi maserasi dan refluks terhadap kadar fenolik dari ekstrak tongkol jagung (Zea mays L.). Jurnal Konversi, 5(2): 87- 93.

Farida, Y. 2016. Kandungan Flavonoid The Putih (Camelia sinensis L.) Dengan Metode Ekstraksi Ultrasound Assisted Extraction (UAE) Dengan Variasi Suhu Dan Waktu. Skripsi. Universitas Pakuan. Bogor.

Jupersio. 2017. Analisis Kadar Flavonoid Ekstrak Etanol 70% Kulit Bawang Merah (Allium Cepa L.) Hasil Ekstraksi Metode Maserasi dan MAE (Microwave Assisted Extraction). Skripsi. Universitas Pakuan. Bogor.

Quan, P. T., Hang, T. V., Ha, N. H., De, N. X., & Tuyen, T. N. 2006. Microwave assisted extraction of polyphenols from fresh tea shoot. Science & Technology Development, 9 (8): 69-75.

Rahmawati, S. 2018. Formulasi dan Aktivitas Antioksidan Permen Jelly Sari Buah Apel. Skripsi. Universitas Pakuan. Bogor.

Riky, A. & Bambang C. 2014. Efek hidrolisis ekstrak daun iler (Coleus scutellarioides) terhadap aktivitas inhibisi enzim α-glukosidase. Jurnal Sains Dan Matematika, 22(1): 15-19.

Sulaksono, FB. & Syamsudin A. 2012. Koreksi kadar flavonoid dan toksisitas dalam ekstrak tempuyung (Sonchus arvensis) dan pegagan (Centella asiatica). Jurnal Konversi, 1(2): 33-42.

Swantara, I. 2010. Isolasi dan identifikasi fraksi toksik ekstrak tumbuhan iler (Coleus scutellarioides [L.] Benth.). Indonesia Jurnal of Cancer, 4(1): 9-13.

Yulianti, D., Bambang, S., Rini, Y. 2014. Pengaruh lama ekstraksi dan konsentrasi pelarut etanol terhadap sifat fisika-kimia ekstrak daun stevia (Stevia rebaudiana B. M.) dengan Metode MAE. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, 2(1): 35-41.

Yustina, D. 2015. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jawer Kotok (Coleus atropurpureus) Terhadap Bakteri Kulit Wajah Berjerawat Skripsi. Universitas Pakuan. Bogor.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/jf.v10i1.2069 Abstract views : 13230 views : 31423

Refbacks

  • There are currently no refbacks.