OPTIMISASI SEDIAAN KONSENTRAT EKSTRAK ETANOL 70% DAN 96% Herba kemangi SEBAGAI FITOESTROGEN PADA TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus)

E. Mulyati Effendi, Hera Maheshwari, Evi Juliati

Abstract


ABSTRAK

Perubahan hormonal pada wanita menopause menimbulkan berbagai macam keluhan seperti keluhan vasomotorik, keluhan fisiologis dan psikologis. Untuk menangani keluhan semacam biasanya digunakan terapi sulih hormon estrogenik baik hormon sintetik maupun hormon alami. Berdasarkan beberapa hasil penelitian, tanaman yang diduga memiliki khasiat estrogenik diantaranya adalah herba kemangi . Tujuan penelitian ini adalah mengetahui optimisasi dan potensi estrogenik dari sediaan konsentrat ekstrak etanol 70%  dan ekstrak etanol 96% herba kemangi pada tikus putih betina (Rattus norvegicus). Ekstraksi menggunakan pelarut etanol 96% diharapkan dapat menghasilkan dosis yang optimal dibandingkan dengan ekstraksi menggunakan pelarut etanol 70%. Penelitian dilakukan berdasarkan metode whitten effect menggunakan 32 ekor tikus putih betina  yang dibagi dalam 8 kelompok perlakuan (P1 sampai P8), setiap kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. P1 adalah kontrol negatif (perlakuan CMC-Na 0,5%), P2 kontrol positif (perlakuan etinil estradiol), P3 (perlakuan 0.7g/200g BB ekstrak etanol

70%), P4 (perlakuan 0,8g/200g BB ekstrak etanol 70%), P5 (perlakuan 0,9g/200g BB

ekstrak etanol 70%), P6 perlakuan (0,7g/200g BB ekstrak etanol 96%), P7 (perlakuan

0,8g/200g BB ekstrak etanol 96%) dan P8 (perlakuan 0,9g/200g BB ekstrak etanol 96%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 0,7g/200g BB sediaan konsentrat ekstrak etanol 96% herba kemangi memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap bertambahnya lama waktu  siklus estrus, tingkat vaskularisasi dan peningkatan bobot ovarium-uterus dibandingkan kontrol negatif (P1) serta memiliki pengaruh yang relatif sama dengan kontrol positif (P2).

 

Kata kunci: Optimisasi pelarut, herba kemangi, fitoestrogen


References


DAFTAR PUSTAKA

Anatria, K. 2011. Kajian Potensi Estrogenik Ekstrak n-Heksan Herba kemangi pada Tikus Putih Betina (Rattus norvegicus). Skripsi. Universitas Pakuan. Bogor.

Badzaid A. 2003. Endokrinologi

Ginekologi. Media Aesculapius. FK- UI. Jakarta.

Buchanan, D.L., T. Kurita, J.A Taylor, D.B. Lubahn, G.R. Cunha dan P.S.

Cooke. 1998. Role of stromal and epithelial estrogen receptors in

vaginal epithelial proliferation, stratification and cornification. Journal of Endocrinology. 139:

4345-4352.

DepKes RI. 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta

. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta

. 2008. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi I. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta

Effendi, E.M., H. Maheswari., dan Listya, M. 2009. Aktifitas Estrogenik Ekstrak Etanol 70% Herba kemangi pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)


Betina Pre-Menopause. Fitofarmaka

1(1): 11-17.

Gunawan, D. 2004. Ramuan Tradisional

Untuk Keharmonisan Suami Istri.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Guyton, A.C. 1994. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi VII. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal: 330-

331, 334-335.

Hafez, E.S.E. 1980. Reproduction In Farm Animals. 6th ed. Lea & Febiger. Philadephia.

Ismadi, M. dan S.D. Ismadi Dalam: R. R.

Montgomery, T.W. Conway dan A.A. Spector. 1993. Biochemistry: A Case-Oriented Approach. UGM Press. Yogyakarta. Hal: 1377.

Khoirani, N. 2013. Karakterisasi Simplisia dan Standarisasi Ekstrak Etanol Herba kemangi . Skripsi. Program Studi Farmasi. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Lusiana, A., O D Rice Disi dan Idha K.

2014. Pengaruh Jenis Pelarut Pengekstraksi Terhadap Kadar Sinensetin Dalam Ekstrak Daun Ortosiphon Stsmineus Benth. Journal Planta Husada. (2)1: 1-4.

Madalina, M., F.P. Carmen and P. Mitrut.

2009. Correlations between gonadotropins level, vaginal cytology and menopausen vessel- active phenomena. craiova. Journal Morphology and Embryology. 50(4):

631-637.

Markham, K. R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid (Terjemahan). Penerbit ITB. Bandung.

Neal, M.J. 2006. At a Glance Farmakologi Medis. Erlangga. Jakarta. Hal. 74-75. Nikov, G.N., M. Eshete, S. R.V Rajnarayan dan W.L. Alworth. 2001. Interactions of synthetic estrogens

with human estrogen receptors.

Journal of Endocrinology. 170: 137-

145.


Raharjo, H. Pengaruh diet vegan terhadap insiden terjadinya kanker payudara.

2009. Jurnal Kesehatan. 1(2): 1-9.

Rugh, R. 1968. The Mouse Reproduction and Development. Burgess Publishing Company. Menneapolis. USA

Satyaningtijas, A.S., H. Maheswari, P.

Achmadi, W.A. Pribadi, S. Hapsari,

D. Jondriatno, I. Bustamin dan B. Kiradani. 2014. Kinerja Reproduksi Tikus Bunting Akibat Pemberian Ekstrak Etanol Purwoceng. Jurnal Kedokteran Hewan. 8 (1): 35-37.

Syarif, A., Ascobat, P., Estuningtyas, A.,

Setiabudy, R., Setiawati, A., Muchtar, A. et al., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Departemen Farmakologi dan Terapeutik. Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia. Jakarta.

Vinca, M., W.R. Komar dan N. As’ari N.

2004. Telaah Fitokimia Daun

Kemangi (Ocimum americanum L.). Sekolah Farmasi ITB. Bandung.

Wicaksono, A. W., I.G.N.G. Trilaksana dan D.N.D.I. Laksmi. 2013.

Pemberian Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum basilicum) Terhadap Lama Siklus Estrus Pada Mencit. Jurnal Indonesia Medicus Veterinus. 2(4).

369-374.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/jf.v6i1.750 Abstract views : 1252 views : 1280

Refbacks

  • There are currently no refbacks.