Determination of Anti-Browning Agents in The Manufacture of Flour from Kepok Banana Skin Waste

Farida Nuraeni, Diana Widiastuti, Eka Herlina, Glisten Madeleine Benedicta

Abstract


Kepok banana is one of the bananas which is a horticultural commodity, easy to cultivate and has high production value in Indonesia. The high production of bananas cannot be separated from the banana peel waste produced. The effort made is to process Kepok banana peels into flour. One of the problems that occurs is that bananas experience a browning reaction. This research aims to reduce the effects of browning reactions by determining anti-browning substances and optimum concentrations in the process of making kepok banana peel flour, so that it can be used as a food ingredient. Making kepok banana peel flour begins with preparing a sample of kepok banana peel and an anti-browning solution. The samples were immersed in each solution, namely Na2S2O5, C₆H₈O₆, and C₆H₈O₇ with a concentration of 0.1 – 0.2%. Control samples were prepared without soaking. Then it is dried, mashed and sifted until it becomes flour. Organoleptic tests and white degree tests were carried out on 6 samples and 1 control. Selected samples are then subjected to chemical tests in the form of proximate and minerals. The results of the organoleptic test and white degree test showed that sample T4, namely soaking using 0.2% Ascorbic Acid anti-browning solution, was the sample selected by the panelists and had the highest white degree, namely 53,26. The results of the proximate and mineral tests for T4 flour samples compared to T1 flour (control) showed that the T4 flour samples had proximate and mineral content values that largely met the standards for wheat flour according to SNI 3751:2009. Only the ash content exceeds the SNI standard, this can be caused by the high iron mineral content.


Keywords


Anti-Browning, Banana Kepok, Banana Peel Flour, Proximate

References


Anwar H, Septiani Nurhayati. 2021. Pemanfaatan kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L) sebagai substitusi tepung terigu dalam pengolahan biskuit. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan. 4(2): 315-320.

Gurning R. N. Puarada S. H. Fuadi M. 2021. Pemanfaatan ilmbah buah pisang menjadi selai kulit pisang sebagai peningkatan nilai guna pisang. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat. 12(1): 106-111.

Nurdyansyah F, Hasbullah U. H. 2018. Optimasi fermentasi asam laktat oleh Lactobacillus casei pada media fermentasi yang disubtitusi tepung kulit pisang. Al-Kauniyah: Journal of Biology. 11 (1): 64-71.

Hidiarti O. G, Srimiati M. 2019. Pemanfaatan tepung kulit pisang kepok (Musa paradisiaca linn) dalam pembuatan brownies. Jurnal Ilmilah Kesehatan. 1(1): 32-39.

Pangestika, A.I. and Srimiati, M. 2020, ‘Pemanfaatan Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca ) dalam Pembuatan Bolu Kukus’, Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya, 4(1), pp. 39–50. Available at: https://doi.org/10.21580/ns.2020.4.1.4132.

Munadjim. 1988. Teknologi Pengolahan Pisang. Jakarta: PT Gramedia

AOAC. 2005. Official Methods of Analysis. Association of Officilal Analysis Chemistry. Washington.

Lumbantoruan Y.P, Admadi B, Mulyani S. Jalur distribusi dan upaya perbaikan pascapanen bunga potong krisan (Dendrathema grandiflora) dari petani desa pancasari buleleng sampai pengecer. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. 6(4): 288-296.

Maharani D.V, Yulianingsih R, Dewi S. R, Sugiarto Y, Indriani D.W. 2014. Pengaruh penambahan natrium metabisulfit dan suhu pemasakan dengan menggunakan teknologi vakum terhadap kualitas gula merah tebu.

Kiptiah M, Hairiyah N, dan Nurmalasari A. 2018. Pengaruh substitusi tepung kulit pisang kepok (Musa paradisiaca Linn) terhadap kadar serat dan daya terima cookies. Jurnal Teknologi Agro-Industri. 5(2):66-76.

Badan Standarisasi Nasional. SNI 01-2891-1992. Cara Uji Makanan dan Minuman : Badan Standarisasi Nasional Indonesia : Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. SNI 01-3751:2009. Tepung Terigu sebagai Bahan Makanan : Badan Standarisasi Nasional Indonesia : Jakarta

Badan Standarisasi Nasional. SNI 01-2000. Syarat Mutu Donat : Badan Standarisasi Nasional Indonesia : Jakarta

Putra, Praja R. 2010. Pati resisten dan sifat fungsional tepung pisang tanduk (Mussa paradisiaca Formatypica) yang dimodifikasi melalui fermentasi bakteri asam laktat dan pemanasan otoklaf. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian. 6(2):349-360.

Syarief R dan Halid H. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Jakarta: Arcan.

Pangestu E. K, Darmawan P. 2021. Analisis kadar abu dalam tepung terigu dengan metode gravimetri. Jurnal Kimia dan Rekayasa. 2(1):16-21.

Tionika S. A dan Septiani. Identifikasi tepung kulit pisang kepok terhadap kadar proksimat menggunakan metode pengeringan oven. Binawan Student Journal. 1(3):131-136.

Saraswati L. A dan Putra I. G. 2022. Pengaruh variasi waktu pengeringan oven terhadap karakteristik fisik Amilum Talas Kimpul (Xanthosoma sagittifolium). Jurnal Transformation of Mandalika. 4(1):42-46

Dewati R. 2008. Limbah Kulit Pisang Kepok Sebagai Bahan Baku Pembuatan Etanol. Jawa Tilmur: UPN “Veteran” Jatim.

Prabawati S, Suyanti dan D.A Setyabudi. 2008. Teknologi Pasca Panen dan Teknik Pengolahan Buah Pisang. Jakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/helium.v4i1.10350 Abstract views : 45 views : 12

Refbacks

  • There are currently no refbacks.