POTENSI DAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN CIOMAS KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT

Pradizzia Triane Intan, Didik Notosudjono, dan Umar Mansyur

Abstract


ABSTRAK 

 

Alih fungsi lahan pertanian atau konversi lahan pertanian merupakan perubahan fungsi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian. Konversi lahan terjadi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk wilayah Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan data kecamatan, sebanyak 58% dari seluruh kawasan Kecamatan Ciomas atau seluas 1.081 Ha sudah beralih fungsi menjadi kawasan terbangun. Solusi alternatif terhadap konversi lahan tersebut adalah pengembangan agrowisata yang bertujuan untuk memanfaatkan lahan dan mengurangi tingkat konversi lahan juga mampu meningkatkan pendapatan petani dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat daerah sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya  alih fungsi lahan pertanian di Kecamatan Ciomas, (2) menganalisis lokasi lahan pertanian yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan agrowisata, dan (3) menyusun strategi pengembangan kawasan agrowisata  berbasis  lahan pertanian. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor ketergusuran lahan merupakan faktor utama yang mengakibatkan konversi lahan di Kecamatan Ciomas. Desa Sukaharja menjadi desa paling potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan agrowisata berwawasan lingkungan dari segala segi kriterianya. Strategi pengembangan agrowisata dilihat dari beberapa aspek yang saling berkesinambungan, dengan prioritas1) fasilitas lahan, 2) aksesibilitas, 3) kelembagaan, 4) keterlibatan masyarakat, dan 5) daya tarik.

 

Kata Kunci: konversi lahan, lokasi agrowisata, strategi pengembangan

 

ABSTRACT

 

Agricultural land conversion is a change in the function of agricultural land into non-agricultural land. Land conversion occurs in various parts of Indonesia, including Ciomas Sub-district, Bogor Regency, West Java Province. Based on sub-district data, as much as 58% of the entire area of Ciomas Sub-district or 1,081 Ha has been converted into built-up areas. An alternative solution to land conversion is the development of agro-tourism which aims to utilize land and reduce the level of land conversion is also able to increase farmers' income and open new jobs for the surrounding community. The objectives of this study are (1) to identify the factors that cause the conversion of agricultural land in Ciomas Subdistrict, (2) to analyze the location of agricultural land that has the potential to be developed into an agro-tourism area, and (3) to develop a strategy for developing an agro-tourism area based on agricultural land. The results showed that the land displacement factor was the main factor that led to land conversion in Ciomas Sub-district. Sukaharja Village is the most potential village to be developed into an environmentally sound agritourism area from all aspects of its criteria. Agritourism development strategy is seen from several aspects that are mutually sustainable, with priorities1) land facilities, 2) accessibility, 3) institutions, 4) community involvement, and 5) attractiveness.

 

Keywords: land conversion, agritourism sites, development strategy

References


Fadhil, R., Maarif, M.S., Bantacut, T., & Hermawan, A. (2018). Situational Analysis And Intervention Strategy For Gayo Coffee Agroindustry Institution In Indonesia. Journal of Food, Agriculture & Environment 16 (1): 31– 40.

Fakhrurrazi, Tajuddin B., & Sapta R. (2018). Model Kelembagaan Pengembangan Agrowisata Berbasis Agroindustri Kakao di Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh. Jurnal Manajemen Teknologi 17 (3): 244-260.

Gemilang, G. (2014). Studi Kelayakan Pengembangan Agrowisata Di Kawasan Kotabumi Cilegon Banten. Jurnal Planesa.

Moniaga, Vicky. 2016. Dampak Ekonomi dan Sosial Alih Fungsi Lahan Pertanian Holtikultura Menjadi Kawasan Wisata Bukit Rurukan Di Kecamatan Tomohon Timur. Jurnal Agri-Sosial Ekonomi. Vol. 12 (3): 113-124.

Mpila, G. P., Gosal, P. H., & Mononimbar, W. (2020). Pengembangan Agrowisata Di Kecamatan Modoinding. Jurnal Spasial: 7(2), 176-185.

Nabila, A. D. & Dyah W. (2018). Kajian Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas untuk Pengembangan Pariwisata Umbul Ponggok di Kabupaten Klaten. Jurnal Bumi Indonesia (7): 2.

Parsudi S., Santoso, Y., & Hidayat, S. I. (2020). Agrotourisim Model Development To Asses Consumer Behaviour In UPN Veteran East Java Indonesia. Journal International Conference On Agriculture.

Prabowo, R., Aziz, N. B., & Sudarno. (2020). Pertumbuhan Penduduk dan Alih Fungsi Lahan Pertanian. Jurnal Mediagro 16 (2): 26-36.

Pradini, G., Kausar, D.R.K., & Alfian, F. (2019). Manfaat dan Hambatan Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Perkampungan Budaya Setu Babakan. Journal of Tourism Destination and Attraction 2 (2): 11-18.

Rahmi, A. A. (2021). Pengembangan Taman Agrowisata Tenayan Raya Berbasis Wisata Edukasi di Kota Pekanbaru. Riau: Universitas Islam Riau.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/teknik.v25i1.10216 Abstract views : 0 views : 0

Refbacks

  • There are currently no refbacks.