EKSPLORASI BATUBARA DI WILAYAH MAMPUN PANDAN

MOHAMMAD SYAIFUL

Abstract


Pemetaan geologi permukaan intensif untuk eksplorasi batubara dilakukan di Daerah Mampun Pandan (Provinsi Jambi) pada akhir 1989. Pemetaan lapangan terperinci dalam area 8,25 x 6,2 kilometer persegi ini dilakukan dengan menggunakan deskripsi singkapan batuan, penggalian parit, lubang uji, dan dilengkapi dengan pengeboran dangkal. Pekerjaan survei terperinci untuk pembuatan peta topografi juga dilakukan.Dua satuan batuan sedimen teramati di daerah penelitian, yaitu Satuan Batulempung-Batubara dan Satuan Batupasir Konglomeratan. Kedua satuan batuan ini diinterpretasikan berumur Oligosen Atas hingga Miosen Bawah pada umur dan kemungkinan diendapkan di lingkungan danau dan sungai. Kedua satuan sedimen ini berada di atas batuan dasar granit berumur Pra-Tersier. Lapisan-lapisan batubara ditemukan di kedua satuan batuan sedimen tersebut. Tiga lapisan batubara utama dan satu lapisan batubara lainnya ditemukan di Satuan Batulempung-Batubara. Ketebalan lapisan-lapisan batubara utama berkisar dari 4,5 m hingga 11 m, sedangkan lapisan batubara minor tebalnya hingga 3 m. Dua lapisan batubara dengan ketebalan masing-masing sekitar 4 m ditemukan di Satuan Batupasir Konglomeratan. Kisaran kemiringan semua lapisan batubara berkisar antara 5 dan 48 derajat.Menggunakan klasifikasi ASTM (American Standard Testing Measurement), batubara Mampun Pandan dikelompokkan sebagai High Volatile Bituminous A hingga High Volatile Bituminous C. Jumlah cadangan batubara dihitung menggunakan metode USGS - Circular 891. Berdasarkan data permukaan berupa singkapan-singkapan batubara, cadangan tertunjuk sebesar 143.403.239 ton dan cadangan terukur sebesar 57.112.851 ton. Dengan data tambahan berupa sumur-sumur pengeboran dangkal, cadangan tertunjuk meningkat menjadi 144.164.264 ton dan cadangan terukur sebesar 64.827.710 ton. Kata Kunci : eksplorasi, lapisan batubara, batuan sedimen, cekungan inter-mountain, cadangan

References


DAFTAR PUSTAKA

Amirrusdi, 1990, Batubara Indonesia. Majalah Pertambangan dan Energi Vol.2/1990, Departemen Pertambangan dan Energi Indonesia, Jakarta, p.63-67

Davies, Phillip R., 1984, Tertiary Structural Evolution and Related Hydrocarbon Occurences, North Sumatra Basin, Proceedings of IPA 13th Annual· Convention, Jakarta, p.19-49

Rosidi, H.M.D., dkk, 1976, Lembar Peta Geologi Daerah Painan dan Bagian Timurlaut Muara Siberut, Sumatra, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (PPPG), Bandung

Simanjutak, T.O., dkk., 1981, Lembar Peta Geologi Daerah Muara Bungo. Sumatra, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (PPPG), Bandung

Soejitno, H. Turus, dkk., 1988, Laporan Pemboran Singkapan Batubara di Daerah Mampun Pandan, Bungo Tebo, Jambi, Direktorat Batubara (tidak dipublikasikan)

Syaiful, Mohammad, 1991, Geologi dan Endapan Batubara Daerah Mampun Pandan, Kecamatan Rantau Pandan, Kabupaten Bungo Tebo, Propinsi Jambi, Institut Teknologi Bandung (tidak dipublikasikan secara luas tugas akhir mahasiswa)

Tobler, Aug., 1922, Djambi Report, Result of the Geological Mining Investigation in the Residency of Djambi 1906-1912, Part Three, The Hague, Netherland Indies (Batavia), p.104-119

Ward, Colin R. (ed), 1984, Coal Geology and Coal Technology, Blackwell Scientific Publication, London

Wood, Gordon H., 1983, Coal Resource Classification System of the U.S. Geological Survey, Geological Survey - Circular 891


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/teknik.v20i2.1868 Abstract views : 1454 views : 3355

Refbacks

  • There are currently no refbacks.