STUDI POTENSI DAN KUALITAS BATUBARA DI WILAYAH TENGGARONG SEBERANG

IIT ADHITIA dan MUHAMMAD AGUS KARMADI

Abstract


Daerah penelitian berada di wilayah Tenggarong Seberang termasuk bagian dari Cekungan Kutai diindikasikan mengandung formasi pembawa batubara yang diwakili oleh Formasi Pulaubalang dan Formasi Balikpapan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi secara ekonomis dari keterdapatan endapan batubara, baik mengenai estimasi besarnya sumberdaya (resource estimation) maupun kualitas batubara yang merupakan sifat fisika dan kimia dari batubara yang mempengaruhi potensi kegunaannya. Estimasi sumberdaya batubara dilakukan dengan metode USGS-Circular 891, sehingga dapat diketahui tonasenya. Selain itu dilakukan analisa kimia dengan menggunakan beberapa sampel batubara yang diambil dari singkapan batubara di permukaan dengan menggunakan klasifikasi menurut ASTM (American Society for Testing and Materials) untuk menentukan peringkat batubara. Disamping itu penting untuk mengetahui berapa nilai Fuel Ratio dari batubara tersebut untuk penggunaannya di beberapa industri. Berdasarkan perhitungan estimasi sumber daya batubara dengan metode USGS- Circular 891 untuk sampai kedalaman 25 meter yaitu  1,126,141 ton, begitu juga untuk kedalaman 50 meter yaitu 1,601,370 ton. Hasil analisa laboratorium menunjukkan bahwa Inherent Moisture (IM) bervariasi antara 5.04% adb sampai 10.78% adb, kandungan abu (Ash) berkisar antara 0.86% adb sampai 14.44% adb, kandungan sulfur (TS) berkisar antara 1.18% adb sampai 2.98% adb, dan nilai kalori (CV) bervariasi antara 5,774 Kcal/Kg adb sampai 7,105 Kcal/Kg adb. Berdasarkan nilai kalori maka batubara di daerah penelitian termasuk dalam peringkat Sub-Bittuminus B High Volatile   Bittuminus C. Berdasarkan nilai Fuel Ratio, batubara daerah penelitian termasuk lignit high volatile bitumen. Pemanfaatan batubara dapat disesuaikan penggunaannya untuk beberapa industri seperti pembangkit listrik, industri semen, pengolahan logam, dan lainnya, berdasarkan nilai Fuel Ratio dan standar klasifikasi peringkat batubara menurut ASTM. Eksplorasi lanjutan perlu dilakukan hingga studi kelayakan untuk mendapatkan cadangan terbukti.

 

Kata Kunci : cekungan kutai, USGS-Circular 891, ASTM, fuel ratio


References


Allen, G.P and Chambers, J.L.C., 1998, Sedimentation in The Modern Delta and Miocene Mahakam Delta, Proceedings Annual Convention of IPA, Jakarta, p. 156-165

American Society for Testing and Materials, 1998, ASTM D388 : Standard Classification of Coals by Rank, USA

Paterson, D.W., Bachtiar, A., Bates, J.A., Moon, J.A., Surdam, R.C., 1997, Petroleum System of the Kutai Basin, Kalimantan, Indonesia, Petroleum System of SE Asia Australia Conference, Proceedings Indonesia Petroleum Association, Jakarta., p:711-713

Sasmito, Koeshadi, 2014, Geologi dan Pola Sebaran Batubara Daerah Separi, Kec. Tenggarong Seberang, Provinsi Kaltim, jurnal.upnyk.ac.id, Vol. 7, No.1

Sukajat, dan Adhitia, I., 2008, Laporan Eksplorasi Batubara Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, Laporan Tidak Dipublikasikan

Sukandarrumidi, 2014, Batubara dan Gambut, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Supriatna, S., Sukardi, dan Rustandi, E., 1995, Peta Geologi Lembar Samarinda, Kalimantan, skala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G) Bandung

Widhiyatna, Denni, dan Hutamadi, Raharjo, 2002, Pendataan Bahan Galian Tertinggal Dalam Tambang di Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Prov. Kalimantan Timur, Kolokium Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM) TA 2002

Wood, Gordon H., 1983, Coal Resource Classification System of the U.S. Geological Survey, Geological Survey Circular 891


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/teknik.v21i1.2639 Abstract views : 564 views : 407

Refbacks

  • There are currently no refbacks.