IDENTIFIKASI BENTANG ALAM KARST UNTUK PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI DAN BUDIDAYA DAERAH CIBARANI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN CIRINTEUN, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN

SINGGIH IRIANTO, SOLIHIN, dan ZAENUN NASIHIN

Abstract


Klasifikasi kawasan bentangalam karst untuk kawasan konservasi dan budidaya daerah  cibarani, yang secara administratif daerah penelitian termasuk kedalam Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Secara  geografis daerah penelitian terletak pada  106° 15 13†BT - 106° 22 14†BT dan 06° 64 16†LS -  06° 71 38†LS.  Daerah Sareweh Kecamatan Cirinten Lebak Banten terdapat sebaran batugamping yang membentuk suatu morfologi khas yang dikenal sebagai karst. Fenomena karst yang dijumpai antara lain gua, ornamen gua, jaringan sungai bawah tanah serta bukit karst. Permukaan karst pada kawasan ini secara fisik memperlihatkan kondisi gersang namun pada bagian bawah permukaan terdapat sumber air yang melimpah yang mensuplai desa di dataran rendah untuk kebutuhan sehari - hari seperti air minum, dan pertanian. Bentang Alam Karst daerah penelitian dibagi kedalam 3 (tiga) kelas, yaitu : Kawasan Karst Kelas I, Kawasan Karst Kelas II dan Kawasan Karst Kelas III. Kawasan Karst Kelas I dan Kelas II termasuk kedalam kawasan konservasi sedangkan Kawasan Karst Kelas III termasuk kedalam kawasan budi daya.

 

Kata Kunci : Cibaranim, Klasifikasi, Morfologi, Karst.

References


. Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional., 1999. Peta Rupabumi Digital Indonesia Lembar Parigi No. 1109-332, Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional, Cibinong, Bogor.

. Candra. 2011. Pengelolaan Berkelanjutan Kawasan Karst Citatah. Vol. III,No,2(1-14)

. Dunham, R.J., 1962. Classification of Carbonat Rock According to Depositional Texture, Houston, Texas, USA.

. Lobeck, A.K., 1939. Geomorphology: an Introduction to the study of Landscape, New York and London: Mc Graw-Hill Book Company. Inc.

. Lestiadi, H.A.,dkk. 2008. Penyelidikan Geologi Lingkungan Kawasan Karst Daerah Kabupaten Pemekasan. Pusat Lingkungan Geologi, Badan Geologi Bandung

. Oktariadi, O dan Tarwedi, E., 2011. Klasifikasi Kars untuk Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya: Studi Kasus Kars Bukit Bulan Kabupaten Sarolangun. Jurnal Lingkungan dan bencana Geologi, Badan Geologi, Bandung.

. Peraturan Menteri Nomor 1456 K/20/MEM/2000 Tahun 2000 Tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Kars, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.

. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Direktorat Jendral Penataan Ruang Nasional, Departemen Pekerjaan Umum.

. Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Penetapan Kawasan Bentang Alam Karst, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.

. Purnomo dan Sugeng. 2005. Klasifikasi Kawasan Karst Menggunakan Landsat TM 7 Daerah Wonosari, Yogyakarta. UPNâ€Veteran†Yogyakarta

. Samodra, 2001.Nilai Strategis Kawasan Karst di Indonesia, Pengelolaan, dan perlindungannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung

. Sujatmiko dan Santosa, S., 1992. Geologi Lembar Leuwidamar, skala 1 : 100.000, Pusat Penelitian dan Pemetaan Geologi Bandung.

. Thornbury, W.D., 1969. Principles of Geomorphology, John Willey & Sons, New York.

. Utama, dkk, 2016 ; Inventarisasi Potensi Kawasan Karst Pamekasan, Madura Utara, Jurnal Geosaintek. 02 / 03 .

. Van Bemmelen, R.W., 1949. The Geology of Indonesia, Vol. IA: General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes, The Hague, Martinus Nijhoff, vol. 1A, Netherlands


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/teknik.v21i2.3285 Abstract views : 853 views : 2233

Refbacks

  • There are currently no refbacks.