EVALUASI TROTOAR KOTA BOGOR (STUDI KASUS: JALAN KAPTEN MUSLIHAT DAN JALAN VETERAN)

GDE NGURAH PURNAMA JAYA

Abstract


ABSTRAK

 

Sirkulasi pejalan kaki adalah ekspresi elemen transportasi yang penting dari pusat kota dan akan melibatkan berbagai aktivitas lainnya. Semua aktivitas transportasi akan saling mempengaruhi satu sama lain (Dewar, 1992). Sedangkan besar kecilnya potensi akan timbulnya pejalan kaki sangat tergantung pada faktor lokasi penggunaan lahan sekitar trotoar. Timbulnya potensi pejalan kaki di suatu lokasi akan berdampak pada berkembangnya aktivitas-aktivitas baru di antaranya adalah pedagang kaki lima (untuk selanjutnya disebut PKL) dan mobilitas kendaraan. Memperhatikan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah melihat permasalahan kondisi eksisting trotoar di sepanjang Jalan Kapten Muslihat dan Jalan Veteran Kota Bogor; mengidentifikasi pendapat masyarakat pengguna trotoar terhadap kondisi dan permasalahan trotoar; mengidentifikasi kebijakan pemerintah terkait trotoar. Disarankan dalam Evaluasi Trotoar ini adalah sebagai berikut: 1. Dalam pembangunan suatu fasilitas publik salah satunya trotoar, agar dibangun sesuai dengan aturan dan standar-standar teknis yang telah dikeluarkan oleh pemerintah agar kondisi kenyamanan pada trotoar dapat lebih terjamin. Selain itu, perlunya ketegasan pemerintah terhadap berbagai bentuk pelanggaran terhadap aturan yang telah dibuat sehingga tujuan penciptaan ketertiban umum dapat terpenuhi.  2. Perlu adanya koordinasi yang baik antara berbagai lembaga pemerintah, baik khsusnya pemerintah Kota Bogor, dalam hai ini Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor serta perlunya koodinasi pemerintah dengan pejalan kaki   agar berbagai kebijakan yang dikeluarkan tidak saling tumpang tindih dan dapat memberikan kepuasan pelayanan kepada masyarakat khususnya pengguna trotoar di sepanjang Jalan Kapten Muslihat dan Jalan Veteran Kota Bogor.

 

Kata kunci: kebijakan, kenyamanan, rencana kota, trotoar,

 

ABSTRACT

 

Pedestrian circulation is an expression of an important transportation element from the city center and will involve many other activities. All transportation activities will affect each other (Dewar, 1992). While the size of the potential for the emergence of pedestrians is very dependent on the factor of the location of land use around the sidewalk. The emergence of potential pedestrians in a location will have an impact on the development of new activities, including street vendors (hereinafter referred to as street vendors) and vehicle mobility. Taking into account the existing problems, the purpose of this study is to look at the problems of the existing condition of the sidewalks along Captain Muslihat Street and Veteran Street in Bogor City; identify the opinion of the community using the sidewalk on the condition and problems of the sidewalk; identify government policies related to sidewalks. It is recommended in this Sidewalk Evaluation as follows: 1. In the construction of a public facility, one of which is a sidewalk, so that it is built according to the rules and technical standards that have been issued by the government so that the condition of comfort on the sidewalk can be more guaranteed. In addition, the government needs firmness against various forms of violations of the rules that have been made so that the purpose of creating public order can be fulfilled. 2. There needs to be good coordination between various government institutions, especially the Bogor City Government, in this case the Bogor City Highways and Irrigation Service and the Bogor City Parks and Hygiene Service and the need for coordination between the government and pedestrians so that the various policies issued do not overlap and can provide service satisfaction to the community, especially sidewalk users along Captain Muslihat Street and Veteran Street in Bogor City.

 

Key words: city plan, comfort, policy, sidewalk

 


References


[Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bogor, 2010, Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor Tahun 2009-2029, Bogor.

[Dephub] Departemen Perhubungan, 1993, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 65 1993 Tentang Penggunaan Trotoar, Jakarta.

[Dephub] Departemen Perhubungan, 1993, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan, Jakarta.

[Dephub] Departemen Perhubungan Darat Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1997, Nomor:SK.43/AJ007/DRJD/97 Tentang Rekayasa Fasilitas Pejalan Kaki Di Wilayah Kota, Jakarta.

[Dep. PU] Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Bina Teknik, 1995, NO. 011/T/BT/1995 Tentang Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan, Jakarta.

[Dep. PU] Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Pembinaan Jalan Kota, 1990, NO. 004/T/BNKT/1990 Tentang Petunjuk Tertib Pemanfaatan Jalan, Jakarta.

[Dep. PU] Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Bina Teknik, 1999, Standar Departemen Pekerjaan Umum Nomor: 032/T/BM/1999 Tentang Pedoman Perencanaan Jalur Pejalan Kaki Pada Jalan Umum, Jakarta.

[Dep. PU] Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta : Direktorat Jendral Penataan Ruang.

[Dep P&K] Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan., 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi II, Jakarta: Balai Pustaka.

Hakim, R., dan Hardi, U., 2003. Komponen Perancangan Arsitektur Lanseka,. Jakarta: Bumi Aksara.

Jaya, G. N. Purnama, 2017, Manajemen Teknik Transportasi, Unpak Press, Bogor

Transportation Research Board (TRB). 2000. Highway Capacity Manual, National Research Council, Washington, DC.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/teknik.v23i2.6854 Abstract views : 147 views : 147

Refbacks

  • There are currently no refbacks.