ANALISIS LAHAN YANG BERPOTENSI UNTUK PENGEMBANGAN KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN DAN TINGKAT PERKEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN TANGERANG

FAJAR ERISMOKO, SANTUN R.P SITORUS, dan JANTHY T. HIDAYAT

Abstract


Kabupaten Tangerang memiliki tujuan untuk mengembangkan daerah pertanian yang dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan ekonomi daerah pedesaan di Kabupaten Tangerang. Pengembangan daerah pertanian juga akan menyelamatkan daerah pertanian dari ancaman konversi lahan yang mengancam Kabupaten Tangerang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) menganalisis komoditas pertanian unggulan yang berpotensi untuk dikembangkan pada masing-masing wilayah kecamatan di Kabupaten Tangerang, (2) menganalisis wilayah kecamatan di Kabupaten Tangerang yang berpotensi dikembangkan untuk komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Tangerang, (3) menentukan tingkat perkembangan wilayah masing-masing kecamatan untuk mendukung arahan pengembangan kawasan komoditas pertanian unggulan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tangerang. Penelitian ini dimulai dengan menentukan komoditas pertanian unggulan yang berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten Tangerang menggunakan metode MCDM-TOPSIS. Penentuan komoditas pertanian unggulan dilakukan dengan cara memberi peringkat nilai RUV (Range Unit Value) terhadap beberapa komoditas pertanian. Setelah itu dilakukan upaya menentukan wilayah kecamatan di Kabupaten Tangerang yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan komoditas pertanian dengan melakukan analisis terhadap ketersediaan lahan bagi pengembangan komoditas pertanian dan kemudian dilanjutkan dengan analisis terhadap kesesuaian lahan bagi pengembangan komoditas pertanian tersebut. Selanjutnya dilakukan analisis tingkat perkembangan wilayah dengan menggunakan analisis Skalogram. Analisis Skalogram mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur berupa fasilitas pelayanan yang dimiliki suatu wilayah. Hasil analisis skalogram dapat dilihat dalam nilai Indeks Perkembangan Kecamatan (IPK). Semakin besar nilai IPK suatu kecamatan maka semakin berkembang wilayah tersebut. Terdapat 5 (lima) kecamatan termasuk tingkat perkembangan wilayah tinggi atau Hierarki I, 9 (sembilan) kecamatan termasuk tingkat perkembangan wilayah sedang atau Hierarki II dan 15 (lima belas) kecamatan termasuk tingkat perkembangan wilayah rendah atau Hierarki III. Dengan diketahuinya tingkat perkembangan wilayah maka dapat diperoleh arahan pengembangan wilayah prioritas di Kabupaten Tangerang berdasarkan arahan komoditas pertanian unggulan yang dimilikinya.

 

Kata Kunci : Indeks Perkembangan Kecamatan, Kesesuaian Lahan, Ketersediaan Lahan, Komoditas Pertanian Unggulan, Skalogram

 

ABSTRACT

 

Tangerang Regency has a goal to develop the agricultural sector, which can be one of the solutions to improve the rural economy in Kabupaten Tangerang. Developing the agricultural sector will also save the area from the threat of land conversion, which is a problem in Kabupaten Tangerang. The objectives of this research are (1) to analyze the potential superior agricultural commodities that can be developed in each sub-district of Kabupaten Tangerang, (2) to analyze the sub-districts in Kabupaten Tangerang that have potential for developing superior agricultural commodities, and (3) to determine the level of development of each sub-district to support the direction of developing superior agricultural commodity areas. This research was conducted in Kabupaten Tangerang.

This research began by determining the potential superior agricultural commodities to be developed in Kabupaten Tangerang using the MCDM-TOPSIS method. Determination of the superior agricultural commodities was done by ranking the RUV (Range Unit Value) of several agricultural commodities. Next, efforts were made to determine the sub-districts in Kabupaten Tangerang that have potential for developing agricultural commodity areas by analyzing the availability of land for agricultural commodity development, followed by an analysis of the suitability of land for developing agricultural commodities. The level of sub-district development was then analyzed using the Skalogram analysis. The Skalogram analysis considers the availability of infrastructure such as service facilities in a region. The results of the Skalogram analysis can be seen in the value of the Sub-district Development Index (IPK). The higher the value of the IPK for a sub-district, the more developed the area. There are 5 sub-districts with a high level of development or Hierarchy I, 9 sub-districts with a moderate level of development or Hierarchy II, and 15 sub-districts with a low level of development or Hierarchy III.

By knowing the level of sub-district development, it is possible to obtain guidance on priority development areas in Kabupaten Tangerang based on the superior agricultural commodities it has.

 

Keywords Availability of Land, District Development Index, Scalogram, Suitability of Land, Superior Agricultural Commodity


References


Adityawarman, (2019). Program Ketahanan Pangan Kawasan Pesisir Tangerang-Banten Diperkuat, di https://www.antaranews.com/berita/817987/program-ketahanan-pangan-kawasan-pesisir-tangerang-banten-diperkuat (akses 27 Februari 2020).

Bappeda Kabupaten Tangerang, (2019). Peta Tutupan Lahan Tahun 2019. Tangerang: Badan Perencanaan dan Pembangunan.

Gunawan, A., (2020). Melihat Kawasan Agropolitan Program Unggulan Tangerang Mantap, di https://tangerangnews.com/kabupaten-tangerang/read/30923/Melihat-Kawasan-Agropolitan-Program-Unggulan-Tangerang-Mantap (akses 5 November 2020).

Klau, A.D., Rustiadi, E., dan Siregar, H., (2019). Analisis Pengembangan Kawasan Agropolitan Berbasis Tanaman Pangan di Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan). 3 (3): 172-179.

Panuju, DR. dan Rustiadi, E., (2013). Teknis Analisis Perencanaan Pengembangan Wilayah. Bogor: Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, IPB.

Ritung, S., Nugroho, K., Mulyani, A. dan Suryani, E., (2011). Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian (Edisi Revisi). Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 168 hal.

Sitorus, SRP., Leonataris, C., Panuju, DR., (2012). Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan dan Perkembangan Wilayah di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Tanah dan Lingkungan. 14 (1): 21-28.

Wahyunto, Hikmatullah, Suryani, E., Tafakresnanto, C., dan Ritung, S., (2016). Petunjuk Teknis Pedoman Penilaian Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian Strategis Tingkat Semi Detail Skala 1:50.000. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. 37 Hal.

Zamhari, A., Sitorus, S. R. P. dan Pravitasari, A.E., (2017). Analisis Komoditas Unggulan dan Arahan Rencana Pengembangannya di Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Tata Loka, 19 (3): 218-229.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/teknik.v24i1.7994 Abstract views : 177 views : 253

Refbacks

  • There are currently no refbacks.