TINJAUAN TEKNIS DASAR EFISIENSI SISTEM RESAPAN DALAM USAHA PENGENDALIAN BANJIR Studi Kasus: Kawasan DKI – Jakarta

Solihin, Bambang Sunarwan

Abstract


Abstrak


Metode konservasi air secara structural (fisik) dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu konservasi secara agronomis, secara mekanis dan secara kimia (Morgan, 1996; Suripin, 2002). dengan kesamaan tujuan secara mendasar adalah memanfaatkan air hujan yang jatuh ke tanah seefisien mungkin, dan mengendalikan kelebihan air khususnya di musim hujan, serta menyediakan air cukup untuk pemenuhan kebutuhn di musim kemarau.

Konservasi secara mekanis mempunyai fungsi dan peran terhadap kehadiran aliran air hujan dimana salah satunya adalah pembuatan sumur resapan, yang secara konsep memiliki peran alami sebagai berikut: 1) Memperlambat aliran permukaan; 2)   Menampung dan mengalirkan aliran permukaan sehingga tidak merusak; 3) Memperbesar kapasitas infiltrasi air ke dalam tanah dan 4) Memperbaiki aerasi tanah; 5) Menyediakan air bagi tanaman.

Beberapa aspek teknis  dasar pembuatannya mencakup kajian dasar sebagai berikut: 1)  Hasil perhitunganr volume curah hujan  dan jenis perangkat alat pendeteksi curah hujan 2)  model efektifitas sistem resapan buatan dalam mengendalikan limpasan air hujan suatu kawasan. 3) daya tampung yang mampu diresapkan ke dalam tanah  4) perhitungan berapa jumlah sistem resapan buatan yang harus dibuat.

Dengan ketersediaan informasi dan model sistem peresapan maka diharapkan akan memacu segera terwujudnya  komitmen dan partisipasi aktif baik dari Pemerintah Daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam usaha pengendalian bencana banjir  suatau kawasan diantaranya melalui bangunan sistem resapan buatan secara transparan.

Kata-kata kunci  :   implikasi, limpasan air hujan, aerasi, konservasi, agronomis, land subsidance


References


DAFTAR PUSTAKA

1) Deny Juanda Puradimadja, Ir., Dr., 1999, Air Hujan Sebagai Sumber Imbuhan Airtanah dan Aplikasinya dalam Teknologi Konservasi Airtanah, Pelatihan Pengolahan Data Iklim Untuk Pengelolaan Sumberdaya Air, Jurusan Teknik Geologi ITB, Bandung.

2) H. Moechtar, H, S. Poedjoprajitno, 2003, Runtunan Tataan Stratigrafi sebagai Indikator Perioda Proses Penurunan atau Subsidences, Studi Kasus Geologi Kuarter Cekungan Jakarta, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. Seminar Reklamasi dan Pengaruhnya terhadap Banjir di Jakarta – Depok

3) Kusnaedi Ir., 2003, Sumur Resapan untuk Perkotaan Pemukiman Perkotaan dan Pedesaan, Cetakan 7, Penebar Swadaya, Jakarta.

4) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup, No. 12 Tahun 2009, Tentang Pemanfaatan Air Hujan.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/teknik.v11i1.863 Abstract views : 350 views : 833

Refbacks

  • There are currently no refbacks.