TINJAUAN KIMIA AIRTANAH KABUPATEN MAJENE, SULAWESI BARAT

BAMBANG SUNARWAN, DERI FIRMASNYAH

Abstract


Penelitian dilakukan di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat dengan tujuan untuk tinjauan kimia airtanah Kabupaten Majene agar diperoleh data dasar airtanah sehingga dapat dimanfaatkan dalam pengelolaan, pemenuhan air bersih di setiap ibukota kecamatan dan pemukiman di sekitarnya. Seperti telah diketahui di daerah-daerah pesisir pantai sangat sulit untuk mendapatkan air segar, kondisi ini dikarenakan adanya pengaruh air laut yang mengakibatkan airtanah di daerah pesisir pantai menjadi payau atau bahkan asin seperti air laut. Terlebih lagi untuk daerah yang memiliki penyusun batuan berupa batugamping, air permukaan akan sulit dijumpai. Airtanah pun sulit, dan jika ada bisa berpotensi mengandung banyak zat kapur. Kelangkaan air juga berkorelasi dengan besarnya curah hujan daerah tersebut, semakin kecil maka semakin langka pula air di daerah tersebut. Hasil tinjauan kimia airtanah hasil dari uji laboratorium sifat fisik air yang di peroleh dari total 63 sumur existing atau sumber air yang di gunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari hanya 7 titik yang memiliki nilai melebihi ambang batas air tawar (sudah termasuk air payau) dan terdapat sekitar 5 daerah di wilayah pusat kota Majene dan sekitarnya yang teridentifikasi kesulitan air bersih, yaitu daerah Rangas, Leppe, Barane-Lembang-Luttang, Tande dan Soreang.

 

Kata kunci :  Kimia Airtanah, Majene, Sulawesi Barat.


References


1) Bachri S., Sukido dan N. Rachman 1998 dan Ratman N. dan S. Atmawinata 1993 Peta Geologi Regional Majene, Bakosurtanal, Jakarta.

2) Arifin, 2008 Peta Cekungan AirTanah Pulau Sulawesi Lembar VI, Bakosurtanal, Jakarta.

3) Todd, D.K., 1980, Groundwater Hydrology, second edition, John Wiley and Sons, New York.

4) Soetrisno, 1978, Peta Hidrogeologi Regional Kabupaten Majene, Bakosurtanal, Jakarta.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/teknik.v17i1.911 Abstract views : 360 views : 961

Refbacks

  • There are currently no refbacks.