PENILAIAN KUANTITATIF UNTUK TUJUAN GEOWISATA DI DAERAH BAYAH DAN SEKITARNYA

Muhammad Agus Karmadi, Iit Adhitia, Solihin Solihin

Abstract


ABSTRAK

Daerah Bayah dan sekitarnya memiliki kawasan geowisata yang sangat menarik untuk dijadikan sebagai kawasan wisata pendidikan atau wisata lanskap. Penilaian prospek geowisata yang dilakukan di kawasan tersebut menemukan beberapa situs yang menarik untuk digunakan sebagai lokasi wisata dengan menganalisis berbagai sudut pandang menitikberatkan pada nilai ilmiah dan intrinsik, edukasi, ekonomi, konservasi dan nilai tambah dari situs geologi dan geomorfologi. Pada kajian ini ada 10 situs geologi dan geomorfologi yaitu Bukit Teletabis, Curug Kanteh, Goa Lauk, Pantai Tanjung Layar, Goa Langir, Pantai Karang Bokor, Pantai Pulo Manuk, Pantai Karang Taraje, Batu Masigit, dan Pedataran Kampung Sawah, yang mempunyai penilaian kelayakan kuantitatif masing-masing 55.67%, 59.83%, 56.17%, 72.00%, 59.50%, 65.00%, 70.00%, 65.00%, 27.00%, dan 36.67%. Situs Pantai Tanjung Layar, dan Pantai Pulo Manuk dapat digunakan sebagai objek wisata, untuk situs Pantai Karang Bokor, Pantai Karang Taraje, Curug Kanteh, Goa Langir, Goa Lauk, dan Bukit Teletabis kelayakannya perlu ditingkatkan lebih lanjut, sedangkan Pedataran Kampung Sawah dan Batu Masigit tidak layak saat sekarang. Perlu adanya peningkatan kelayakan pembangunan sarana dan prasarana penunjang pariwisata di daerah tujuan wisata untuk menciptakan kenyamanan wisatawan.

Kata Kunci : bayah, geowisata, situs geologi, situs geomorfologi, kelayakan kuantitatif ABSTRACT

The Bayah area and its surroundings have a very interesting geotourism area to be used as an educational or landscape tourism area. The geotourism prospect assessment carried out in the area found several interesting sites to be used as tourist locations by analyzing various points of view emphasizing the scientific and intrinsic, educational, economic, conservation and added value of geosites and geomorphosites. In this research, there are 10 geosites and geomorphosites, namely Teletabis Hill, Kanteh Waterfall, Lauk Cave, Tanjung Layar Beach, Langir Cave, Karang Bokor Beach, Pulo Manuk Beach, Karang Taraje Beach, Batu Masigit, and Pedataran Kampung Sawah, which have a feasibility assessment quantitative respectively 55.67%, 59.83%, 56.17%, 72.00%, 59.50%, 65.00%, 70.00%, 65.00%, 27.00%, and 36.67%. The Tanjung Layar Beach and Pulo Manuk Beach sites can be used as tourist attractions, for the Karang Bokor Beach, Karang Taraje Beach, Kanteh Waterfall, Langir Cave, Lauk Cave and Teletabis Hill sites their feasibility needs to be further improved, while the Pedataran Kampung Sawah and Batu Masigit not worth it now. There is a need to increase the feasibility of developing tourism supporting facilities and infrastructure in tourist destination areas to create tourist comfort.

Keywords: bayah, geotourism, geosite, geomorphosite, quantitative assessment


References


Bemmelen van, R.W. (1949) The Geology of Indonesia, Vol. 1A, General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelago, 2nd Edition. Martinus, Nilhoff, The Haque, New York.

Kirchner, K., Kubalíková, L. (2014) ‘Geosite dan Geomorphosite Assessment for Geotourism Purpose : A Case Study from The Vizovicka Vrchovina Highland, Eastern Moravia. Institute of Geonics’, in Conference Proceedings. Academy of Sciences of The Czech Republic, v.v.i., pp. 121–128.

Kubalíková, L. (2013) ‘Geomorphosite Assessment for Geotourism Purposes.’, Czech Journal of Tourism, 2, pp. 80–104.

Kubalíková, L., & Kirchner, K. (2016) ‘Geosite and Geomorphosite Assessment as A Tool for Geoconservation and Geotourism Purposes: A Case Study from Vizovicka Vrchovina Highland (Eastern Part of The Czech Republic)’, Geoheritage, 8(1), pp. 5– 14.

Sujatmiko dan Santosa, S. (1992) Peta Geologi Lembar Leuwidamar, skala 1 : 100.000, P3G Bandung.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/teknik.v24i02.9456 Abstract views : 29 views : 21

Refbacks

  • There are currently no refbacks.