TRANSFORMASI CERITA RAKYAT JAMARUN KE PERTUNJUKAN CAHAYA MEMINTAS MALAM/THE LIGHT WITHIN A NIGHTâ€

Sahlan Mujtaba

Abstract


ABSTRAK

Cerita rakyat Jamarun merupakan folklor lisan yang berasal dari Cianjur, Jawa Barat. Di tengah keberadaannya yang mulai terlupakan dalam ingatan masyarakat, cerita rakyat Jamarun diolah menjadi pertunjukan oleh tiga kelompok teater dari dua negara (Indonesia dan Australia): Mainteater Bandung, Teater Lakon, dan La Trobe University Student Theatre and Film. Cerita rakyat Jamarun dan pertunjukan Cahaya Memintas Malam/The Light Within A Night menjadi data dalam penelitian ini. Teori yang digunakan dalam penelitian, yaitu teori tentang transformasi yang dikemukakan oleh Riffaterre. Berdasarkan hasil pembahasan ditemukan adanya konversi dan ekspansi. Konversi tidak terjadi dalam tataran alur dan tokoh di pertunjukan CMM. Alur dan tokoh yang terdapat dalam CMM justru lebih kompleks daripada yang terdapat dalam cerita rakyat Jamarun. Cerita rakyat Jamarun menyandarkan pada penceritaan naratif, sedangkan pertunjukan CMM menggunakan rentetan dialog sebagai penyampai cerita. Cara ungkap naratif memungkinkan cerita tersampaikan lebih singkat, sedangkan cerita yang menyandarkan pada dialog membutuhkan uraian lebih luas. Ekspansi cerita rakyat Jamarun ke pertunjukan CMM tampak melalui pengembangan alur, tokoh, latar, dan wacana. Pengembangan tersebut ditandai dengan munculnya adegan-adegan baru yang terkait dengan wacana yang terkandung dalam cerita rakyat Jamarun dan yang berhubungan dengan dua budaya, Indonesia dan Australia. Selain itu, didapatkan pengetahuan bahwa perbedaan latar belakang budaya tidak dapat membatasi kerja kreatif. Perbedaan budaya justru mampu memotivasi untuk menemukan perspektif dan gaya ungkap yang tidak terduga. Pemilihan cerita rakyat sebagai poros utama cerita, mampu mengenal lebih jauh cara berpikir masyarakatnya.

 

Kata kunci: cerita rakyat jamarun, folklor, pertunjukan cahaya memintas malam, transformasi.


References


DAFTAR PUSTAKA

Damono, S.D. (2012). Alih Wahana. Ciputat: Penerbit Editum.

Danandjaya, J. (1991). Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. KBBI Daring [online]. Tersedia: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/transformasi.

Moleong, L. J. (1998). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Riffatere, M. (1978). Semiotic of Poetry. Bloomington: Indiana University Press.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabet.

Zaimar, O.K.S. (2014). Semiotika dalam Analisis Karya Sastra. Jakarta: Komodo Books.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/jsalaka.v1i1.1144

Refbacks

  • There are currently no refbacks.