SIMBOLISME KERIS SEBAGAI REPRESENTASI PERLAWANAN DALAM PEREMPUAN YANG MENGAWINI KERIS†KARYA WAYAN SUNARTA

Dadan Suwarna, Agatha Trisari Swastikanthi

Abstract


Abstrak. Perlawanan manusia tidak selalu dilangsungkan secara langsung melainkan juga tidak langsung. Simbolisme adalah perlawanan tidak langsung melalui seperangkat tanda. Gambar atau banda adalah suatu cara manusia mengekspresikan sikap di balik perlawanannya. Dalam tradisi Bali, keris bukan hanya simbolisme status, juga adalah harkat dan harga diri manusia. Keris kemudian jadi cara merperesantsikan bahwa seseorang itu ada atau dipaksa ada. Semiotik mempelajari simbol sebagai cara menjelaskan maksud sesuatu.

Kata kunci: simbolisme, keris, semiotika

 

Abstract. Human resistance is not always carried out directly but also indirectly. Symbolism is indirect resistance through a set of signs. Pictures or bands are a way for humans to express the attitude behind their resistance. In Balinese tradition, a keris is not only a symbol of status, it is also human dignity and worth. The keris then becomes a way of conveying that someone exists or is forced to exist. Semiotics studies symbols as a way of explaining the meaning of something.

Keywords: simbolism, keris, semiotika

 


References


REFERENSI

Booker, M. Keith. 1996. Literary Theory and Criticism. USA: Longman Publisher.

Fabbichesi, Rossella dan Susanna Marietti. 2008. Semiotics and Pholosophy in Charles Sanders Pierce. Chambridge Scholars.

Harmon, William dan Haugh Holman. 2002. A Handbook to Literature. New Jersey: Prentice Hall.

Pusat Bahasa. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rice, Philip dan Patricia Waugh (ed.) 1989. Modern Literary Theory. London: Arnold.

Seldon, Raman dkk. 1985. A Readers Guide to Contemporary Literature Theory. Prentice Hall: Harvester Wheatsheal.

Sunarta, Wayan. 2011. Perempuan yang Mengawini Keris. Yogyakarta. Jalasutra.


Full Text: PDF

DOI: 10.55215/triangulasi.v2i2.6736 Abstract views : 132 views : 115

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, Dan Pembelajaran

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.