Tidak Paham ataukah Tidak Mau Paham: Suatu Pembenaran Saat Literasi Digital Terabaikan

Abstract

Literasi digital erat kaitannya dengan internet parenting. Pengetahuan tentang restriksi teknis merupakan salah satu komponen dalam menjalankan internet parenting di kalangan orang tua. Melalui penelitian ini terbukti bahwa pengetahuan ini dapat menekan aksesibilitas remaja terhadap konten pornografi di internet. Isu makro yang diangkat dalam permasalahan ini adalah kemajuan teknologi berupa internet memboyong habitus baru berupa aksesibilitas pornografi yang tidak dapat dibendung karena internet membuka jendela dunia. Disinilah peran orang tua diperlukan untuk membendung arus globalisasi yang membawa dampak buruk dan mengganggu upaya pembentukan karakter remaja Indonesia yang bebas dari intervensi teknologi yang cenderung merusak. Adanya pandangan bahwa mengakses situs porno adalah suatu kewajaran yang sejalan dengan waktu membentuk pembiasaan baru di kalangan remaja, ini mengkhawatirkan. Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor yang mencakup enam kecamatan, yaitu: Bogor Utara, Bogor Timur, Bogor Selatan, Bogor Barat, Bogor Tengah, dan Tanah Sareal. Kuesioner disebarkan secara purposive sampling terhadap 100 responden. Studi ini menguji korelasi antara internet parenting dan aksesibilitas situs porno di kalangan remaja menggunakan pendekatan teori Parenting Styles dari Baumrind. Pengujian korelasi menggunakan rank Spearman dengan nilai signifikansi 0.000 (lebih kecil dari 0.05). Ditemukan bahwa terdapat hubungan yang kuat dengan arah negatif antara internet parenting dengan aksesibilitas situs porno di kalangan remaja. Ini berarti responden orang tua di Kota Bogor memiliki pemahaman yang kurang tentang restriksi teknis sehingga angka aksesibilitas terhadap konten porno di kalangan remaja Kota Bogor saat ini meningkat.