PENGARUH EDIBLE COATING GEL LIDAH BUAYA (ALOE VERA LINNE) TERHADAP MUTU DAN UMUR SIMPAN MENTIMUN
Abstract
Mentimun sebagai salah satu komoditas yang mudah rusak (perishable) setelah dipanen, biasanya diberi perlakuan pencelupan dengan fungisida untuk mencegah timbulnya jamur dan dapat pula dilapisi lilin. Pelilinan bahan kimia saat ini banyak dihindari. Untuk itu diperlukan bahan pelilinan alami yang aman tanpa mengurangi tujuan pelilinan itu sendiri. Rancangan percobaan dibuat secara RAL faktorial, dengan faktor konsentrasi EC (0%, 50%, 100%), dan suhu penyimpanan (suhu ruang dan suhu rendah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan edible coating gel lidah buaya dan suhu penyimpanan dapat mempengaruhi mutu dan umur simpan mentimun. Coating gel lidah buaya konsentrasi 100% dan 50% yang dikombinasikan dengan penyimpanan suhu rendah (8-10oC) mampu mengurangi penurunan mutu internal (berat, pH, TPT) dan eksternal (kekerasan, kebusukan, warna) mentimun selama penyimpanan 9 hari dengan kondisi mentimun tetap segar. Sedangkan untuk penyimpanan suhu ruang (27-29oC), perlakuan terbaik adalah pada mentimun tanpa coating yang dapat bertahan sampai 6 hari. Penurunan berat mentimun rata-rata untuk kombinasi perlakuan coating gel daun lidah buaya konsentrasi 100% dan 50% yang disimpan pada suhu rendah (8-10oC) masing-masing 0,5%/hari dan 0,75%/hari; sedangkan untuk penyimpanan suhu ruang (27-29oC) adalah 0,88%/hari.
Kata kunci : mentimun, edible coating, gel lidah buaya
References
Aminudin. 2010. Transportasi Brokoli (Brassica oleracea L Var. Italic) dengan Top Icing. Jurnal Teknologi Nomor 1, Tahun 2011 ISSN: 0854-9133. Diterbitkan oleh Pusat Pengembangan Pendidikan, Standarisasi dan Profesi Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian. Jakarta.
Baker JE. 1989. Fisiologi Pascapanen: Perubahan-perubahan Morfologi Selama Pematangan dan Penuaan. Penerbit Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Kismaryanti A. 2007. Aplikasi Aplikasi Gel Lidah Buaya (Aloe vera L.) sebagai Edible Coating pada Pengawetan Tomat (Lycopersicon ssculentum Mill.). [Skripsi]. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Muchtadi, D. 1992. Fisiologi Pascapanen Sayuran dan Buah-buahan [Petunjuk Praktikum]. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Pantastico, ERB. 1993. Fisiologi Pascapanen: Penanganan dan Pemanfaatan Buah-buahan dan Sayur-sayuran Tropika dan Subtropika. Terjemahan (Kamariyani). Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Pardede E. 2009. Edible Coating for Fruit and Vegetables. [Makalah]. Fakultas Pertanian Univiersitas Nomensen, Medan.
Saltveit, ME. 2006. Edible Films, Coatings and Processing Aids. Mann Laboratory, Department of Plan Sciences, University of California, USA.
Winarno FG. 2002. Fisiologi Lepas Panen Produk Hortikultura. Penerbit M-Brio Press. Bogor.
DOI: 10.33751/ekol.v14i1.129
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.