MANFAAT HUTAN MAGROVE JENU TUBAN DARI SISI PENILAIAN EKONOMI

- Suwarsih

Abstract


Hutan mangrove merupakan sumberdaya alam yang penting di lingkungan pesisir, dan memiliki tiga fungsi utama yaitu fungsi fisik, biologis, dan ekonomis (Romimotarto, 2001). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di kawasan hutan mangrove Jenu Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Tujuan studi kasus adalah memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter yang khas dari kasus ataupun status individu yang kemudian dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Daftar pertanyaan kunci disusun sesuai tujuan untuk menjaring data dan informasi dari masyarakat. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dijaring secara langsung di lapangan melalui (a) observasi lapangan dan (b) wawancara. Data sekunder diperoleh dari berbagai tulisan dan sumber-sumber data yang relevan dengan penelitian. Manfaat ekosistem mangrove di kawasan Jenu terdiri atas manfaat langsung berupa hasil hutan (kayu bakar), manfaat satwa (“soa-soa” atau biawak, “kusu”), dan penangkapan ikan (kepiting kerang dan ikan); manfaat tak langsung berupa breakwater dan tempat penyedia pakan; manfaat pilihan berupa nilai keragaman hayati ; dan manfaat eksistensi yaitu nilai yang di berikan oleh masyarakat di lokasi penelitian. Nilai Ekonomi Total (NET) hutan mangrove kawasan Jenu dengan luas 3,08 ha pada saat ini adalah sebesar Rp 24.887.887,50/tahun. Nilai tersebut terdiri atas nilai manfaat langsung Rp 11.299.500,00/tahun, manfaat tidak langsung Rp 9.098.077,50/tahun, manfaat eksistensi Rp 4.083.750,00/tahun, dan manfaat pilihan Rp 406.560,00/tahun.

 

Kata kunci : Hutan mangrove, studi kasus 


References


Fahrudin, A. (1996). Analisis ekonomi pengelolaan pesisir Kabupaten Subang, Jawa Barat. Tesis. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Fauzi, A. (2002). Valuasi ekonomi sumberdaya pesisir dan lautan. Makalah pada Pelatihan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Semarang: Universitas Diponegoro.

Kusmayandi & Ender. (2001). Metode penelitian kepariwisataan. Jakarta: Gramedia.

Meilani, M,M. (1996). Studi pola pemanfaatan hutan mangrove untuk usaha perikanan (Studi kasus di Desa Mayangan, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat). Skripsi. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Nazir, M. (1988). Metode penelitian. Cetakan ke 3. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Romimotarto, K. (2001). Biologi laut: Ilmu pengetahuan tentang biota laut. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Ruitenbeek, H.J. (1991). Mangrove management: An economic analysis of management option with a focus on Bituni Bay, Irian Jaya. Environmental Management Development in Indonesia (EMD) Project. EMDI Environmental. Reports No. 8. Jakarta.

Sugiyono. (1999). Metode penelitian bisnis. Bandung: Penerbit CV ALFABETA.

Sukmawan, D. (2004). Penilaian ekonomi manfaat hutan mangrove di Desa Karangjaladri,Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis, Propinsi Jawa Barat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Tupan, Ch.I. (2005). Hubungan kepadatan kepiting bakau (Scylla spp) dengan karakteristik habitat pada hutan mangrove perairan pantai desa Passo, Ambon. Ichthyos: Jurnal Penelitian Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura, 4 (2), hal. 81-86.

Wattimury, M.F.J. (2003). Analisis strategis pengelolaan wilayah pesisir pantai desa Tawiri Induk. (Skripsi). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Pattimura. Ambon.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/ekol.v13i2.134

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.