KAJIAN ETNOBOTANI BUDAYA NGALAKSA DI KECAMATAN RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG
Abstract
Keywords
References
Andriansyah, M. (2012). Perancangan Buku Mengenai Simbol-Simbol Upacara Adat Ngalaksa. UNIKOM.
BPS Kabupaten Sumedang. (2018). Kabupaten Sumedang Dalam Angka Sumedang Regency in Figures 2018. Sumedang: BPS Kabupaten Sumedang.
Irawan, B., & Purbayanti, K. (2008). Karakterisasi dan Kekerabatan Kultival Padi Lokal Di Desa Rancakalong, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang. Seminar Nasional PTTI, 2123.
Isnendes, R. (2013). Struktur dan Fungsi Upacara Ngalaksa di Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang dalam Perspektif Pendidikan Karakter. Universitas Pendidikan Indonesia.
Isnendes, R. (2019). Ngalaksa in the Folktales of Rancakalong, Sumedang, West Java: A Local Historical Study. Tawarikh, 10(2), 157172.
Komarudin, D. (2016). Makna Teologis pada Simbolisme Upacara Ngalaksa Terhadap Keberagamaan. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.
Mutaqin, A. Z., Noviani, E., Partasasmita, R., & Iskandar, J. (2016). Studi etnobotani pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat Desa Pangandaran Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran. Prosiding Seminar Nasional MIPA 2016, 5561.
Naufalin, R., & Rukmini, S. (2014). Potensi Bunga Kecombrang Sebagai Pengawet Alami Pada Tahu dan Ikan. Seminar Nasional Pusat Penelitian Pangan, Gizi, Dan Kesehatan, (October 2010).
Setiawan, H., & Qiptiyah, M. (2014). Kajian Etnobotani Masyarakat Adat Suku Moronene Di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 3(2), 107117.
Sugiyono, S. (2007). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sumedang, P. K. (2018). Geografi. Retrieved December 25, 2019, from http://www2.sumedangkab.go.id/index.php?class=profil_geografi.
DOI: 10.33751/ekologia.v20i1.1981
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.