DO PRIMARY SCHOOL STUDENTS NEED ORAL LITERATURE?

Lina Novita, Leora Grahadila

Abstract


Oral literature currently seems lost and unknown to students. This article is a description of oral literature. The purpose of this presentation is to make students familiar with oral literature in their area, especially at the Sundanese level. The importance of the introduction of oral literature because oral literature can be used as a reference in behavior. This is because the content of oral literature is full of life lessons and interactions in society. Therefore, it is necessary for schools and local governments to continue to develop and introduce oral literature in schools


Keywords


Put your keywords here, keywords are separated by semi colon

References


Djuanda, D. (2014). Pembelajaran Sastra Di Sd Dalam Gamitan Kurikulum 2013.Mimbar Sekolah Dasar, 1(2), 191-200. doi:http://dx

Koentjaraningrat. (2002). Pengantar ilmu antropologi. PT. Rineka Cipta, Jakarta

Kristanto, M. (2014). Pemanfaatan Cerita Rakyat Sebagai Penanaman Etika Untuk Membentuk Pendidikan Karakter Bangsa.Mimbar Sekolah Dasar, 1(1), 59-64. doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbar-sd.v1i1.864

Kuswara dan Sumayana.Y. (2016). Peran kearifan lokal dalam pendidikan karakte

M. Rafiek, 92006) Teori Sastra: Kajian Teori dan Praktik, (Bandung: PT. Refika Aditama,, 53.

James Danandjaja, Folklor Indinesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lani-lain (Jakarta: Grafiti Press, 1997), hal 141.

Wahyu Wibisana, (2000). Lima Abad Sastra Sunda, (Bandung: Geger Sunten, hal. 263..

Tripungkasingtyas, S.Y. (2016). pembelajaran sastra di sekolah dasar melalui karya sastra cerita rakyat sebagai salah satu bentuk pengenalan

Cullinan, B.E. 1986. Literature and The Child. San Diego: Harcourt Brace Javanovich

aryono, Djoko. 2009. Dasar Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Elmatera Publishing

Nurjanah and Y. Suchyadi, Media Audio Visual Sebagai Media Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Di SMP Negeri 3 Kota Bogor,†Pedago. J. Ilm. Pendidik., vol. 4, no. 1, pp. 4044, 2020.

Nuryatin, Agus. (2010). Sastra sebagaiMata Pelajaran Vokasi dan Media Pendidikan Watak. Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Sastra Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, Semarang, 6 Mei.

Nuryatin, Agus. (2010). Sastra sebagaiMata Pelajaran Vokasi dan Media Pendidikan Watak. Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Sastra Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, Semarang, 6 Mei.

Penanaman nilai$nilai kearifan lokal melalui pembelajaran unggah$ungguhing basa dalam upa%a pembentukan karakter generasi muda. Makalah dalam seminar nasional &engembangan &endidikan )arakter Bangsa Berbasis )earifan î€okal di *niersitas Muhammadiyah Malang 3- 6pril -11. "iundu

Nugrahani, G. (2011). Penanaman nilai$nilai kearifan lokal melalui pembelajaran unggah$ungguhing basa dalam upa%a pembentukan karakter generasi muda. Makalah dalam seminar nasional &engembangan &endidikan )arakter Bangsa Berbasis )earifan î€okal di *niersitas Muhammadiyah Malang 3- 6pril -11.

Luxemburg, Jan van, Mieke Bal &Willem G. Weststeijn. 1991.Tentang Sastra. penerjemah:Akhdiati Ikram, Cetakan ke 2,Jakarta: Intermasa

Rusyana, Yus.(2002). Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Gamitan Kurikulum Berbasis Kompetensiâ€. Makalah Seminar. UPI Bandung.

Heryanto, Dwi dan Susan Fitriasari, Susan.2013. Implementasi Pembelajaran ApresiasiSastra pada Mata Pelajaran PPKN untukMengembangkan Karakter Siswa. Edutech,Tahun 12, Vol.1,No.2,Juni 2013 ISSN:0852-1190.Jurnal.upi.edu.

Dundes, Alan (ED). 1965. The Study ofFolklore.Engelwood Cliffs, N.J.Prentice-Hall, Inc.

Wardana, P. K., Marzam & Yensharti. (2013). Pewarisan kesenian saluang pauah di kecamatan pauah kota padang. E-Jurnal Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang Vol 2 No 1 2013 Seri B, hlm. 64-74

Achadiati. (2008). Beraksara dalam Kelisanan. Metodologi Sastra Lisan. Jakarta: Penerbit Asosiasi Tradisi Lisan. Hlm. 201-217

Tangherlini, Timothy R. (2013). Challenges for a Computational Folkloristics. The Folklore Macroscpope. Hlm. 7-27

Sarumpaet, R.K.T. (2007). Dengan sastra menjadi manusia. Susastra 5. Jurnal Ilmu Sastra dan Budaya. 3(5).

Djuanda, D. (2014). Pembelajaran Sastra Di SD Dalam Gamitan Kurikulum 2013. Mimbar Sekolah Dasar, 1(2), 191-200.

doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbar-sd.v1i2.882


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/jhss.v5i1.3455

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.