PERAN FILM ANAK-ANAK DALAM MEMBENTUK MASKULINITAS-FEMINITAS SEBAGAI NORMATIVITAS: KAJIAN TERHADAP DUA FILM TV SERI ANAK-ANAK NELLA THE PRINCESS KNIGHT dan SOFIA THE FIRST
Abstract
ABSTRAK
Maskulinitas dan feminitas adalah dua karakter yang terus-menerus disalahpahami sebagai sesuatu yang alami, yaitu "maskulin untuk laki-laki" dan "feminin untuk perempuan". Konsep seks dan gender harus dibedakan karena pemahaman seperti itu menghasilkan pembenaran dari dua karakter yang dibangun sebagai normativitas yang berlaku di masyarakat. Film anak-anak, dalam hal ini, memainkan peran penting dalam membangun pemahaman tentang maskulinitas-feminitas sebagai "atribut personal" laki-laki dan perempuan, tetapi dalam konteks kekinian hanya perempuan yang menerima justifikasi untuk "memiliki" keanekaragaman karakter maskulin dan feminin, sementara tidak demikian halnya bagi laki-laki. Hal ini menimbulkan masalah yang menyoroti bagaimana justifikasi keragaman karakter pada perempuan dapat dibentuk sebagai normativitas melalui film anak-anak. Analisis secara spesifik dilakukan pada dua tokoh sentral yang ditampilkan dalam serial televisi anak-anak Nella the Princess Knight dan Sofia the First dengan menggunakan perspektif cultural studies. Hasilnya menunjukkan bahwa media TV, melalui tayangan-tayangannya, turut berpartisipasi dalam memberikan pembenaran pembentukan karakter pada perempuan yang secara otomatis mengarah pada pembentukan karakter pada laki-laki. Pembenaran semacam itu disebabkan oleh hegemoni maskulinitas dan budaya patriarki yang memunculkan androsentrisme. Melalui praktik androsentris, pria menjadi pusat kontrol dalam mengevaluasi perempuan sesuai dengan pandangan mereka, sementara hegemoni maskulinitas memastikan maskulinisasi progresif anak laki-laki, sehingga tidak ada pembenaran bagi laki-laki untuk bertukar karakter menjadi feminin. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dominasi patriarki sebagai sistem struktur sosial yang berperan dalam arena pendidikan dan media masih merupakan aspek dominan dalam membentuk pemahaman maskulinitas-feminitas yang menjadi normativitas di masyarakat.
Kata kunci: Maskulinitas-feminitas, karakter, justifikasi, normativitas
References
DAFTAR PUSTAKA
Alami, Athiqah Nur. (2010). Mengapa Gender Menjadi Isu Penting dalam
Hubungan Internasional? Januari 9, 2013. http://www.politik.lipi.go.id/index.php/en/columns/176-mengapa-gender-menjadiisu-penting-dalam-hubungan-internasional
Barker, Chris. 2000. Cultural Studies Theory and Practice. London: SAGE Publications
Bourdieu, Pierre. 2010. Dominasi Maskulin. Yogyakarta: Jalasutra
Connell, Raewyn. (n.d.). Masculinities. Januari 9, 2013.
http://www.raewynconnell.net/p/masculinities_20.html
Danesi, Marcel dan Paul Perron. (1999). Analyzing Cultures an Introduction and Handbook.
Bloomington and Indianapolis: Indiana University Press
Delacroix, Sylvie. 2018. Understanding Normativity the Impact of Culturally Loaded Explanatory
Ambitions. 6 Desember 2019. https://.journals.openedition.org
Hasan, Sandi Suwardi. (2011). Pengantar Cultural Studies: Sejarah, Pendekatan
Konseptual, Isu menuju Studi Budaya Kapitalisme Lanjut. Depok: Ar-ruzz Media
Just One of The Princess. (n.d.). 30 Maret 2020.
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Sofia_the_First_episodes#Season_1_(2013)
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (n.d). 26 Maret 2020. www.kbbi.web.id
Nella the Princess Knight. (n.d.). 6 Desember 2019.
http://www.nickjr.co.uk/nella-the-princess-knight
Rose, Gillian. (2001). Visual Methodologies. London: Sage Publications
Sofia the First. (n.d.). 6 Desember 2019. https://disneynow.com/shows/sofia-the-first
Teo, Thomas (Ed.). 2014. Encyclopedia for Critical Psychology. 9 Desember
link.springs.com
Walby, Sylvia. (1990). Teorisasi Patriarki. Yogyakarta : Jalasutra
What do We Mean By Sex†and Genderâ€. (n.d.). 6 Desember 2019.
http://www.who.int/gender/whatisgender/en/index.html
DOI: 10.33751/wahana.v26i1.2097
Refbacks
- There are currently no refbacks.