POTENSI MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (CANANGA ODORATA) SEBAGAI ANTIBAKTERIA DALAM SEDIAAN HAND SANITIZER GEL
Abstract
Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia akhir-akhir ini semakin banyak dieksploitasi sebagai bahan obat-obatan baik untuk farmasi maupun untuk kepentingan pertanian. Salah satu tanaman tersebut adalah tanaman kenanga yang bisa dimanfaatkan minyak atsirinya sebagai bahan antibakteri pada produk hand sanitizer gel. Minyak atsiri kenanga diperoleh melalui proses destilasi uap bunga kenanga, kemudian diuji identifikasi fitokimia lalu fisiknya dan kualitasnya meliputi bobot jenis, indeks bias, dan bilangan ester sesuai SNI 06-3949-1995 lalu diuji potensi aktivitas antibakterinya. hand sanitizer gel minyak atsiri bunga kenanga dibuat sebanyak 4 formula. dengan konsentrasi minyak atsiri bunga kenanga 5%; 2,5%; 1,25% dan 0,5%. Data yang diperoleh meliputi fisik, viskositas, pH, daya sebar, daya lekat, organoleptik dan uji aktivitas antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hand sanitizer gel dengan minyak atsiri bunga kenanga memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus dan E. coli. Dari uji daya hambat disimpulkan bahwa hand sanitizer gel dengan konsentrasi minyak atsiri bunga kenanga 5% paling optimal yang memiliki pH 5,75; viskositas 4120; daya sebar 5,5 cm2 dan daya lekat 18,33 detik.
Keywords
References
Anggia, F. T., Yuharmen, & Balatif, Nur. (2014). Perbandingan Isolasi Minyak Atsiri dari Bunga Kenanga (Cananga Odorata (Lam.) Hook.F & Thoms) Cara Konvensional dan Microwave Serta Uji Aktivitas Antibakteri dan Antioksidan. Kampus Bina Widya Pekanbaru. Riau.
Anonim. (2013). Modul Penanganan Mutu Fisis (Organoleptik). Program Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang.
Badan Standar Nasional. (1995). SNI 06-3949-1995 Minyak Kenanga (Canangium odoratum Baill). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Hal. 1-10.
Badan Standar Nasional. (1996). SNI 06-4399-1996 Tabir Surya. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Hal. 1.
Betageri, G. & Prabhu, S., (2002). Semisolid Preparation, dalam Swarbrick, J., & Boyland, J. C., (Eds), Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, 2nd Ed, Vol 3, 2452-2456, Marcel Dekker, Inc., New York.
Garg, A., D., Aggarwal, S., Garg, & A. K.Sigla, (2002). Spreading of Semisolid Formulation: An Update. Pharmaceutical Technology. September: 84-102.
Guenther, E. (1987). Essential Oil (Terjemahan) Jilid 1. Universitas Indonesia.
Julianto, T. S. (2016). Minyak Atsiri Bunga Indonesia. Yogyakarta: Deepubish.
Octavia, Nurul. (2016). Formulasi Sediaan Hand Sanitizer Gel Minyak Atsiri Pala (Myristica fragrans Houtt.) : Uji Stabilitas Fisik Dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Bakteri S. aureus. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Osol, A. H. (1975). Remingtons Pharmaceutical Science, Fiftenth Edition, Mach. Publishing Company.
Rahmawati, I. (2015). Formulasi Sabun Padat Minyak Atsiri Bunga Kenanga dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus aereus dan Escherichia coli. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Purwokerto.
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Edisi V diter- jemahkan oleh Kosasih Padmawinata. ITB. Bandung.
Schwalbe R. Moore, L.S. & Goodwin, A.C. (2007). Antimicrobial Susceptibility Testing Protoco;.Eds. CRC Press : USA. Halaman 144.
Shu, M. (2013). Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer Dengan Bahan Aktif Triklosan 0, 5% dan 1%. CALYPTRA. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(1).
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung.
Wahyudi, A. (2011). Ekstraksi dan Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Dari Rimpang Bangle (Zingiber cassu- munar Roxb.). Depok: Universitas Indonesia.
DOI: 10.33751/ekologia.v20i2.2171
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.