AKTIVITAS EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP PROLIFERASI DAN DIFERENSIASI SEL OTAK BESAR ANAK TIKUS BERUMUR TIGA HARI SECARA IN VITRO

Min Rahminiwati, Ita Juwita, Ani Murtisari, latifah K Darusman

Abstract


Kurkumin yang terdapat dalam rimpang temulawak, selain dapat menginduksi terjadinya
proliferasi sel progenitor pada otak tikus dewasa juga dapat menghambat kerja enzim tirosinkinase
yang berperan penting dalam mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel. Meskipun demikian
respon sel saraf terhadap ekstrak temulawak pada masa pertumbuhan perlu kajian lebih lanjut. Efek
ekstrak temulawak terhadap proliferasi dan diferensiasi sel otak besar atau serebrum pada masa
pertumbuhan anak diteliti pada sel otak anak tikus Spague Dawley berumur tiga hari yang
ditumbuhkan dalam media DMEM (Dulbecco’s Modified Eagle’s Medium). Perlakuan dikelompokkan dalam kelompok kontrol positif (mDMEM+30 µg/mL asiaticoside (AC), kontrol
negatif (mDMEM), kelompok yang memperoleh ekstrak temulawak (CZ) 100 ppm (mDMEM+100ppm CZ), CZ 200 ppm (mDMEM+200 ppm CZ), dan CZ 400 ppm (mDMEM+400 ppm CZ). Kultur diinkubasi pada suhu 37 o C dalam inkubator CO 5 % selama 6 hari. Parameter yang diamati
adalah population doubling time, komposisi sel saraf dan sel glia, panjang akson dan dendrite yang
diukur masing masing menggunakan hemositometer, pewarnaan Hematoxyilin Eosin (HE) dan
mikrometer. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak temulawak pada konsentrasi 100 ppm
memperlambat prolfperasi, pada konsentrasi 400 ppm meningkatkan diferensiasi sel yang
ditunjukkan dengan meningkatnya ratio sel glia terhadap sel saraf dan mempengaruhi panjang
akson dan dendrite.

Kata kunci : Curcuma xanthorrhiza Roxb., neuron, sel glia, dendrite

 


References


Affari, L. 2011. Otak tambah pintar dengan bersepeda.http://b2windonesia.or.id/bacanote/otak_tamb
ah_pintar_dgn_bersepeda_tinjauan_scienties[08 Oktober 2011].

Braak, H., Rub, U., Schultz, C. and Tredici, K. 2006. Vulnerability of cortical neurons to Alzheimer’s and
Parkinson’s diseases. J Alzheimers Dis 9: 35–44.

Cheah, Y.H., Azimahtol, H.L.P., Abdullah,N.R. 2006. Xanthorrhizol exhibits antiproliferative activity on MCF-7
Breast cancer cell via apoptosis induction. Anticancer Research. 26:4527-4534.

Choi, D.K., Koppula, S. and Suk, K. 2011. Inhibitors of Microglial Neurotoxicity: Focus on Natural
Products. Molecules. 16:1021-1043

Colville, T., Bassert, J.M. 2002. Clinical Anatomy & Physiology for Veterinary Technicians. United
States of America: Mosby Inc.

Feriyawati, L. 2006. Anatomi sistem saraf dan peranannya dalam regulasi kontraksi otot rangka. Tesis.
Sumatera Utara: Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.

Freshney, R.I. 2005. Culture of Animal Cells, A Manual of Basic Technique. 5
th edition. Hoboken N.J, John Wiley & Sons, Inc.

Goldman, S. 2003. Glia as neural progenitor cells. Trends in Neurosciences. 26(11): 690-596.

Handayani, T. 2008. Pengaruh xanthorrhizol terhadap sel hepatoma HepG2. Jurnal
Kedokteran Maranatha. 8(1):29-35.

Heleagrahara, N. and Ponnusamy, K. 2010. Neuroprotective effect of Centella
assiatica extract (CAE) on experimentally induced parkinsonism in aged sprague
dawley rats. Journal Toxicological Sciences. 35(1): 41-47.

Hong, R., Spohn, W.H., Hung, M. 1999. Curcumin inhibit tyrosine kinase activity of P185 neu and depletes P185 neu
. Clinical Cancer Research 5: 1884-1891.

Jayaprakasha, G.K.L., Rao, J. and Sakariah, K. 2006.Antioxidant activities of curcumin,
demethoxycurcumin and bisdemethoxycurcumin, Food Chemistry 98: 720–724


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/jf.v1i2.158 Abstract views : 1744 views : 2638

Refbacks

  • There are currently no refbacks.