PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (Camelia sinensis (L). Kuntze Var. Assamica) SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADA SEDIAAN GEL

Haryato Susilo, Dwi Indriati, Astri Rustianti

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan gel yang mengandung ekstrak teh hijau sebagai gel antioksidan yang baik, efektif dan aman. Pada penelitian ini dilakukan proses ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 70 %, dan didapat ekstrak kental teh hijau. Ekstrak kental tersebut ditambakan kedalam basis gel, dengan penambahan jumlah ekstrak yang berbeda. Hasil pengujian ekstrak kental katekin didapat sebesar 35, 85 %. Pada sediaan gel ditambahkan sebanyak 5 gram ekstrak kental teh hijau, formula II 10 gram dan formula III 15 gram. Sediaan yang dihasilkan dilakukan uji aktivitas antioksidan dan uji stabilitas selam 8 minggu pada suhu kamar dan suhu 45 0 C, meliputi pemeriksaan organoleptik, viskositas dan uji penerimaaan panelis. Bedasarkan hasil penelitian pengujian aktivitas antioksidan untuk ekstrak teh hijau didapat nilai IC sebesar 4,75 µg/ml, gel formula I sebesar 101,56 µg/ml, gel formula II didapat sebesar 40,00 µg/ml, gel formula III sebesar 21,24 µg/ml dan sebagai pembanding vitamin 50 C didapat sebesar 5,5 µg/ml. Ekstrak dan gel mempunyai nilai aktivitas antioksidan yang kuat.Pengujian stabilitas untuk viskositas didapat formula III mempunyai stabilitas yang lebih baik dibandingkan formula I dan II. Pada pengujian pH ketiga formula memiliki pH berkisar 5,5- 7,9. Bedasarkan uji kesukaan pada 20 panelis, dapat dijelaskan bahwa aroma ke tiga jenis formula disukai oleh panelis, aroma formula I memiliki persentase diatas 90% menunjukkan hampir semua panelis menyukai aroma formula I. Kriteria kekentalan ketiga formula berada diantara 40-70% menujukan tidak cenderung pada salah satu penilaian suka atau tidak suka. Pada kriteria efek samping, panelis tidak merasakan adanya efek samping atau dikatakan netral terhadap efek samping.

Kata kunci : Teh hijau, gel, antioksidan.


Keywords


Teh hijau, gel, antioksidan.

References


Alamsyah AW. Taklukan Penyakit dengan teh hijau. Jakarta : Agromedia Pustaka; 2006. hal 1, 12-3, 32-47

Ansel H. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Faramsi. Edisi ke 4. Universitas Indonesia. Press.

Ansel, H., Loyd V. Allen, Jr dan Nicholas G. Poporich. 1999. Seventh Edition
Pharmaceutical Dosage Forms and Drugs Delivery systems. United States of America. Hal 25-,378,283, 384.

Aryani, A. 2009. Pengujian stabilitas sediaan HAND AND BODY LOTION ekstrak teh hijau (Camellia sinensis (L). Kunteze Var. Assamica) dalam tiga jenis basis yang berbeda. Universitas Pakuan. Bogor.

Anonimous. 2008. // www. Gogle.com. Diakses 30 Januari 2009

Banker GS, Rhods CT. Moderen Pharmaceutics, second edition. New York, Marcel Dekker Inc 1990, hal 319-320.


Barry, B. W. 1983.Dermatological Formulation Percutaneus Absorption. Marcel Dekker. Inc New York; Hal 300.


Blois, M. S. 1958. Antioxidant determinations by the use of a stable free radical, Nature 181.

Cheppy, S. 2007. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Volume 13 Nomor 3. Balittro.

Cornor, K. A. 1975. A textbook of Pharmacetical Analisis, second edition.


A Wiley Insterscience Publication, New York. Hal 181-213.


Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI. Jakarta.

Depkes RI. 1985. Formularium Kosmetik Indonesia. Depkes RI. Jakarta. Hal 34- 36.

Depkes RI. 2004. Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia. Vol I. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarata.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/jf.v2i2.167 Abstract views : 2685 views : 4511

Refbacks

  • There are currently no refbacks.