UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SABUN WAJAH EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) TERHADAP Propionibacterium acnes

Oom Komala, Septia Andini, Fatimah Zahra

Abstract


Propionibacterium acnes merupakan bakteri gram-positif berbentuk batang dan merupakan flora normal kulit yang ikut berperan dalam pembentukan jerawat. Sabun wajah lebih sering digunakan sebagai alternatif antijerawat karena telah dikenal masyarakat luas dan lebih praktis penggunaannya dan ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengetahui sabun pembersih wajah antijerawat yang mengandung ekstrak daun beluntas yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri P. acne. Pada penelitian ini dilakukan penentuan nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak daun beluntas terhadap bakteri P. acne selanjutnya dan formulasi sediaan sabun wajah ekstrak daun beluntas. Sediaan sabun wajah ini dilakukan uji mutu dan uji Lebar Daya Hambat (LDH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa KHM ekstrak daun beluntas terdapat pada konsentrasi 5%. Sediaan sabun wajah ekstrak daun beluntas memiliki aktivitas antibakteri terhadap P. acne danyang paling efektif menghambat bakteri P. acne adalah formula 3 dengan konsentrasi 15% dengan rata-rata LDH sebesar 13,5 mm. Hasil dari uji hedonik menunjukan formula 1 lebih unggul dibandingkan dengan formula lainnya.

Keywords


Ekstrak daun beluntas, Propionibacterium acnes, sabun wajah

References


Departemen Kesehatan, R. I. 1979. Materia Medika Indonesia. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

Departemen Kesehatan, R. I. 2013. Suplemen III. In Farmakope Herbal (Edisi I).

Eugresya, G., Avanti, C., & Uly, S. 2017. Pengembangan Formula dan Uji Stabilitas Fisik-pH Sediaan Gel Facial Wash yang Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Kayu Kesambi. Media Pharmaceutica Indonesia, 1(4), 181188.

Harahap, M. 2000. Ilmu Penyakit Kulit, Acne Vulgaris. Hipokrates.

Harmita, & Radji, M. 2008. Analisis Hayati Buku Ajar Program Studi Farmasi. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Kumar, S. 2016. Essentials of Microbiology. Jaypee Brothers Medical Publishers.

Macdonald, F. 2018. Researchers Might Have Figured Out Why Bacteria Only Causes Acne in Some People. In Science Alert.

Nurama, Y., & Suhartiningsih. 2014. Pengaruh Penambahan Sari Belimbing Wuluh Terhadap Sifat Fisik Sediaan Sabun Wajah Berbentuk Cair. E-Journal, 3(1), 251259.

Pratiwi. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga.

Radji, M. 2016. Mekanisme aksi molekuler Antibiotik dan Kemoterapi. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Rahmi, A., Cahyanto, T., Sujarwo, T., & Lestari, R. I. 2015. Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun beluntas terhadap Propionibacterium acnes penyebab jerawat. Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Sari, L. I., & Novita, R. 2014. Formulasi Sabun Transparan Minyak Ylang-Ylang dan Uji Efektivitas terhadap Bakteri Penyebab Jerawat. Journal Sains Farmasi & Klinis, 1(1), 6171.

Sari, R., & Ferdinan, A. 2017. Pengujian Aktivitas Antibakteri Sabun Cair dari Ekstrak Kulit Daun Lidah Buaya. Pharmaceutical Science Research, 4(3), 111120.

Sawarkar, H. A., Khadabadi, S. S., Mankar, D. M., Faroqni, I. A., & Jagtap, N. S. 2010. Development and Biological Evaluation of Herbal Anti Acne Gel. International Journal of PharmTech Research, 2(3), 2831.

Standar Nasional Indonesia. 1996. Batas Maksimum Sabun Cair.

Suryana. 2013. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/jf.v10i1.1717 Abstract views : 6245 views : 5676

Refbacks

  • There are currently no refbacks.