PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.) TERHADAP HISTOPATOLOGI LAMBUNG TIKUS PUTIH GALUR WISTAR

Tovani Sri, Rani Rubiyanti

Abstract


Di antara seluruh kandungan yang terdapat dalam kopi, kafein paling dikenal. Kafein apabila dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan ketegangan otot, merangsang kerja jantung, dan meningkatkan sekresi asam lambung. Ulkus dapat terjadi pada mukosa, submukosa dan sampai lapisan muskularis dari traktus gastrointestinal berhubungan dengan asam lambung yang mengandung HCl. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji kopi arabika (Coffea arabica L.) terhadap histopatologi lambung tikus putih jantan galur Wistar. Bahan uji ekstrak biji kopi arabika diperoleh dari ekstraksi biji kopi arabika yang dilakukan dengan metode Soxhlet menggunakan etanol 70%. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian adalah 25 ekor tikus jantan galur Wistar yang terdiri atas kelompok kontrol negatif (tidak diberi perlakuan), kontrol positif (diinduksi aspirin 30 mg/kg bb tikus) sebagai pembanding, ekstrak etanol biji kopi dosis I (0,12 g/kg bb tikus), dosis II (0,24 g/kg bb tikus), dan dosis III (0,48 g/kg bb tikus), dalam kurun waktu 30 hari. Hasil menunjukkan pada histopatologi tikus Wistar kelompok ekstrak etanol kopi dosis I terdapat gambaran yang serupa dengan kelompok kontrol negatif yaitu gambaran lambung normal. Histopatologi lambung tikus Wistar kelompok IV kelompok yang diberi ekstrak etanol kopi dosis II menunjukkan adanya limfosit sedikit, edema, dan dilatasi kapiler. Pemberian ekstrak etanol biji kopi dosis III menyebabkan adanya kerusakan pada lambung, perubahan histopatologi serupa seperti pada kelompok kontrol positif yang diinduksi aspirin.


Keywords


Aspirin, Ekstrak Biji Kopi Arabika, Histopatologi Lambung

References


Angkow J, Robot F, Onibala F. 2014. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Bahu kota manado. Manado. Universitas Sam Ratulangi.

Arion, W. J., W. K. Canfield, F. C. Ramos, P. W.Schindler, H. J. Burger, H. Hemmerle, G.Schubert, P. Below and A. W. Herling. 1997. Chlorogenic acid and hydroxyl nitrobenzaldehyde: new inhibitors of hepatic glucose 6-phosphatase. Arch. Biochem. Biophys. 339(2):315-322.

Davies, A., R. Govaerts, D. Bridson and P.Stoffelen. 2006. An annotated taxonomic conspectus of the genus Coffea (Rubiaceae).Bot. J. Linn. Soc. 152:465-512.

AVMA Guidelines for the Euthanasia of Animal. 2013.

Castilla, Y. 2012. Conservació n de recursos fitogenéticos de cafeto (Coffea spp.) por métodos biotecnoló gicos: Una alternativa parasu preservació n. Cultivos Tropicales. 33(4):29-39.

Clifford, M. 2000. Chlorogenic acid and other cinnamates-nature, occurence, dietary burden, absorption and metabolism. J. Sci. Food Agric. 80:33-43.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: George, S., K. Ramalakshmi and R. Mohan. 2008. A perception on health benefits of coffee. Crit. Rev. Food Sci. Nutr. 48:464-486.

Dewi, A. M. 2019. Analisis Kadar Kafein Kopi Arabika (Coffea arabica) Dengan Variasi Suhu Refluks Menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis. Karya Tulis Ilmiah. Tasikmalaya.

Higdon, J. and B. Frei. 2006. Coffee and health: A review of recent Humen Research. Crit. Rev. Food Sci. Nutr. 46:101-23.

Hunyadi, A., A. Martins, T. Hsieh, A. Seres and I. Zupko. 2012. Chlorogenicacid and rutin play a major role in the in vivo anti-diabetic activity of Morusalba leaf extract on type ii diabetic rats. PLoS ONE 7(11): e50619. doi:10.1371/journal.pone.0050619.

Isogawa, A., M. Noda, Y. Takahashi, T. Kadowaki and S. Tsugane. 2003. Coffee consumption and risk of type 2 diabetes mellitus. Lancet 361:703-704.

Julio Campos-Florián1, Jessica Bardales-Valdivia, Liliana Caruajulca-Guevara and Deisy Cueva-Llanos. 2013. Anti-diabetic effect of Coffea arabica, in alloxan-induced diabetic rats. Emir. J. Food Agric. 25 (10): 772-777.

Mawey BK, Kaawoan A, Bidjuni H. 2014. Hubungan Kebiasaan Makan dengan Pencegahan Gastritis pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Likupang [Jurnal]. Manado. Universitas Sam Ratulangi.

Mishra, M. and K. Slater. 2012. Recent advances in the genetic transformation of Coffee. Biotech. Res. Internat. Article ID 580857, p. 17.

Mulato, S. 2001. Pelarutan Kafein Biji Robusta Dengan Kolom Tetap Menggunakan Pelarut Air. Jakarta: Pelita Perkebunan.

Ong, K., A. Hsu and B. Tan. 2012. Chlorogenic acid stimulates glucose transport in skeletal muscle via AMPK activation: A contributor to the beneficial effects of Coffee on diabetes. PLoS ONE 7(3): e32718. doi:10.1371/journal.pone.0032718.

Rahma M, Ansar J, Rismayanti. 2013. Faktor risiko kejadian gastritis di wilayah kerja Puskesmas kampili kabupaten gowa [Jurnal]. Makassar. Universitas Hasanudin

Rizkianil. 2009. Pengaruh pemberian kopi dosis bertingkat selama 30 hari terhadap gambaran histologi lambung tikus wistar [Jurnal]. Semarang. Universitas Diponegoro.

Rubiyanti, R. 2015. Penetapan Parameter Standar Simplisia Dan Ekstrak Biji Kopi Arabika (Coffea arabica L.) [Skripsi]. Bandung, Universitas Padjadjaran.

Salazar-Martínez, E., Willett, W.C, Ascherio, A., Manson, J. E., Leitzmann, M.F., Stampfer, M.J. and Hu. F.B. 2004. Coffee consumption and risk fortype 2 diabetes mellitus. Ann. Internal Med.140(1):1-8.

Shi, C. 1997. Effects of caffeine and acetylcholine on glucose-stimulated insulin release from islet transplants in mice. Cell. Transplant. 6:33-37.

Spiller, G. A. 1998. Caffeine. USA: CRC Press.

Van Dam, R. and E. Feskens. 2002. Coffee consumption and risk of type 2 diabetes mellitus. Lancet 360:1.477-1.478.

Weinberg, Bennett alan. 2001. The Word Of Caffeine. The Scientist and Culture of The Words Most Popular Drug. Routledge: New York.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/jf.v10i1.1872 Abstract views : 2225 views : 3822

Refbacks

  • There are currently no refbacks.