GAMBARAN PENGGUNAAN ANALGETIKA PADA PASIEN PASCA BEDAH DI RUANG III DAN MELATI LANTAI 4 RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

Laila Awaliyah Darajatun, Ilham Alifiar, Tita Nofianti

Abstract


Bedah merupakan tindakan yang dilakukan oleh dokter untuk mengatasi masalah pasien yang mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri. Nyeri adalah pengalaman  perasaan emosional  yang tidak menyenangkan  akibat terjadinya kerusakan jaringan yang aktual maupun potensial. Penanganan nyeri umumnya menggunankan analgetik seperti golongan opioid dan Non Steroid Anti-Inflammantory Drugs.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  gambaran  penggunaan  analgetik dalam  menghilangkan  nyeri  pasca  bedah  meliputi  penggunaan  analgetik  tunggal maupun analgetik kombinasi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain Cross sectional dan pengambilan data dilakukan secara prospektif. Subjek pada penelitian ini adalah pasien pasca bedah  yang  menerima analgetik di Ruang Pasca Bedah yang dirawat di sebuah RSUD dr. Soekardjo, Kota Tasikmalaya periode April- Mei  tahun 2017. Jumlah  pasien  yang bersedia  untuk  mengikuti  penelitian  ada 111 pasien. Data-data yang diperoleh menunjukkan analgetik yang paling banyak digunakan adalah ketorolak sebanyak 49,5%, penggunaan terbanyak kedua adalah tramadol sebanyak  21,6%,  kemudian  asam  mefenamat  sebanyak  22,5%  dan  parasetamol sebanyak  4,5%.  Penggunaan  analgetik  kombinasi  yaitu  antara  tramadol  dengan ketorolak sebanyak 1,8%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah analgetik tunggal lebih banyak digunakan terhadap pasien pasca operasi di RSUD dr. Soekardjo, Kota Tasikmalaya.

 

Kata kunci:   Pereda nyeri, anagesik, pasca bedah


References


DAFTAR PUSTAKA

American Pharmacists Associstion

(APHA). 2009. Drug Information Handbook: A Comprehensif Resource for All Clinicians and Healthcare Professionals 17th Edition. Lexi Comp. U.S.A

Katz J.A., P.H. Berry, E.C. Covington J.L. Dahl dan C. Miaskowski. 2011. Pain: Current Understanding of Assessments, Managements, and Treatments. National Pharmaceutical Council. USA.

Buchari. 2007. Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Terkait Kerja. USU Repository. Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara.

Hardman, J.G. dan L.E. Limbird.

2012.Goodman & Gilman: Dasar Farmakologi Terapi Edisi 10 Vol II. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Hapsari, D., S. Sari dan J. Pradono. 2009.

Pengaruh lingkungan sehat dan perilaku hidup sehat terhadap status kesehatan. Buletin Penelitian Kesehatan. 37: 40-49.

Holdcroft, A. dan S. Jaggar. 2005. Core Topics in Pain. Cambridge University Press. United Kingdom.

Katzung G Betram, Masters B Susan, Trevor Anthony J. 2015. Farmakologi Dasar dan Klinik; Edisi 12. Vol. 1. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta


Macintyre PE, Schug SA, Scott DA, Visser EJ, Walker. 2010. Acute Pain Management: Scientific Evidence. Australian and New Zealand College of Anaesthetists. Australia.

Price, A. Sylvia dan Wilson, M. Lorraine.

2006. Patofisiologi Konsep Klinis

Proses-Proses Penyakit; Edisi-6

Vol. 2. Jakarta: Buku Kedokteran

EGC.

Raffa. 2008. Basic Pharmacology Relevant To Drug Abuse Assessment: Departement Of Pharmaceutical Sciences. Journal Of Clinical Pharmacy And Therapeutics. University School of Pharmacy: Philadelphia, USA.

Sastramihardja. 2011. Farmakologi Klinik. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Sesa dan Efendi. 2015. Karakteristik Penderita Hernia Inguinalis Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Tadulako Vol.1

No.1, Januari 2015.

Sjamsuhidajat R, Jong. 2013. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Sriyono. 2015. Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pemahaman Masyarakat Tentang Ikan Berformalin Terhadap Kesehatan Masyarakat. Faktor exacta, Vol. 8, No. 1.

Tamsuri, A. Seri Kebutuhan Dasar Manusia: Konsep Dan Pelaksanaan Nyeri. Jakarta: Buku Kedokteran

EGC.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/jf.v7i1.798 Abstract views : 2205 views : 9743

Refbacks

  • There are currently no refbacks.