PENILAIAN RASIONALITAS PENGOBATAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS BOGOR UTARA TAHUN 2016

Lusi Indriani, Devi Fitriyanti, Amalul Ahli Azzikri

Abstract


Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara-negara berkembang. Menurut WHO, diare mengakibatkan 2,5 juta kematian setiap tahun dimana 80% korban adalah balita. Penyakit ini sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan kematian tinggi terutama di Indonesia Timur. Riskesdas tahun 2007 melaporkan bahwa diare masih merupakan penyebab kematian utama pada bayi usia 29 hari 11 bulan (31,4%) dan anak balita usia 12 59 bulan (25,2%). Laporan Riskesdas 2013 menyatakan bahwa period prevalence diare di Indonesia adalah 7%, dan pada balita 12,2%. Penelitian ini bertujuan untuk menilai rasionalitas pengobatan diare pada balita di Puskesmas Bogor Utara Kota Bogor tahun 2016 berdasarkan kriteria tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis, tepat cara pemberian obat dan tepat lama pengobatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian rasionalitas pengobatan diare pada balita di Puskesmas Bogor Utara Kota Bogor tahun 2016 antara lain berdasarkan tepat indikasi adalah 100 %, tepat pemilihan obat 97,93%, tepat dosis 91,73%, tepat cara pemberian 100%, dan tepat lama pengobatan 93,02%.


Keywords


Diare, balita, rasionalitas pengobatan, Puskesmas Bogor Utara

References


Departemen Kesehatan RI. 2005. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta.

Dinas Kesehatan Kota Bogor. 2016. Profil Kesehatan Kota Bogor Tahun 2016. Dinas Kesehatan Kota Bogor. Bogor

Hikmawati, H. 2012. Hubungan perilaku ibu dalam penggunaan botol Susu dengan kejadian diare pada balita di ruang Delima RSUD Dr. Harjono Ponorogo. Skripsi. Program Studi D III Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Kementerian Kesehatan RI. 2008. Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2009. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2011a. Modul Penggunaan Obat Rasional. Jakarta: Kementerian Kesehatan.

Kementerian Kesehatan RI. 2011b. Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare pada Balita. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. 2015. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.

Made, I.W. 2012. Suplementasi Probiotik Pada Terapi Standar Zinc dan Cairan Rehidrasi Oral Pada Anak Usia 6-36 Bulan Dengan Diare Akut. Tesis Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Markum, A.H. 1998. Ilmu Kesehatan Anak; Buku Ajar Jilid 1, Bagian Kesehatan Anak. Universitas Indonesia. Jakarta.

Sukardi, S., S. Yusran, L. Tina. 2016. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita Umur 6-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehata Masyarakat. 1(3): 1-12.

Wulandari, A. 2012. Penanganan diare di rumah tangga merupakan upaya menekan angka kesakitan diare pada anak balita. Jurnal Health and Sport. 5(2): 1-9.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/jf.v9i1.1255 Abstract views : 2165 views : 4716

Refbacks

  • There are currently no refbacks.