CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI MIXED PROPOLIS AND COCONUT SALT AS A DENTAL PLAQUE ANTIBACTERIAL AGENT

Akhmad Endang Zainal Hasan, I Made Artika, Henry Adiprabowo

Abstract


Karies gigi merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi di kalangan
masyarakat Indonesia. Faktor yang paling banyak menyebabkan karies gigi adalah plak gigi. Bakteri yang dominan dalam plak gigi adalah Streptococcus mutans. Salah satu bahan antibakteri kariogenik yang biasa dipakai dalam pasta gigi saat ini adalah fluor. Penggunaan pasta gigi berfluor dapat menimbulkan fluorosis yaitu pelemahan email gigi bila dipakai dalam konsentrasi yang berlebihan. Propolis dan garam kelapa merupakan bahan alami yang berpotensi sebagai antibakteri pengganti fluor. Penelitian bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri dari campuran propolis dan garam kelapa dan membandingkan keefektifannya dengan antibakteri NaF yang terdapat dalam pasta gigi komersial. Uji aktivitas antibakteri S. mutans dilakukan dengan metode hitungan cawan yaitu penghitungan jumlah bakteri yang tumbuh di media contoh dalam cawan petri. Propolis kasar diekstrak dengan alkohol dan didapatkan rendemen sebesar 8.52%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran propolis 6.25% dan garam kelapa 1 M mempunyai kemampuan paling besar sebagai antibakteri dan dapat menghambat S. mutans lebih baik daripada NaF 0.3%. Keefektifan propolis-garam terhadap NaF 0.3% sebesar 203.88%.

Kata kunci : propolis, garam kelapa, antibakteri, antikaries gigi, Streptococcus mutans,


Keywords


propolis, garam kelapa, antibakteri, antikaries gigi, Streptococcus mutans,

References


Arixs. 2006. Garam kelapa disenangi Jepang. http://www.wisatanet.com/templete/index.php?wil=4&id=00000
0000000581. [23 Januari 2006]. Badan Standardisasi Nasional. 2003. Penerapan SNI pasta gigi. J WartaStandardisasi 29: 1.

Day F. 2003. Pengaruh glukosa, fruktosa, sukrosa, sorbitol, dan aspartam terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dan produksi dekstran [skripsi]. Bogor: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Draper’s Super Bee Apiaries. 2007. Bee propolis. http://www.draperbee.com/info/
propolis.htm. [27 April 2007].

Fardiaz S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Bogor: PAU Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

Fearnly J. 2005. Bee Propolis: Natural Healing from The Hive. London: Souvenir ltd.

Hasan AEZ, IM Artika, Popi AK, M Lasmayanti. 2011. Propolis sebagai alternatif bahan antikaries gigi. Chemistry Progress. 4(1), 45-53.

Hasan AEZ, IM Artika, Kasno, AD Anggraini. 2006. Uji Aktivitas Antibakteri Propolis Lebah Madu Trigona spp. Di dalam : Arifin B, T Wukirsari, S Gunawan, WT Wahyuni. Seminar Nasional HKI; Bogor, 12 September 2006. Departemen Kimia, FMIPA IPB dan Himpunan Kimia Indonesia. 204-215.

Hartono SWA. 1988. Macam-macam bahan untuk perawatan gigi yang sensitif. J Medika 7: 618-621.

Keyes PH, Rams TE. 1983. A rationale for the management of periodontal
diseases, rapid identification of microbial “therapeutic targets” with phase-contrast microscopy. J Am Dent Assos. 106: 803-812.

Liberio SA, ALA Pereira, RP Dutra, S Reis, MJAM Araujo, et al. 2011. Antimic-robial activity against oral pathogens and immunomodulatory effects and toxicity of geopropolis produced by the stingless bee Melipona fasciculate Smith. BMC
Complementary and Alternative Medicine. 11(108): 1-10.

Matienzo AC, Lamorena M. 2004. Extraction and initial characterization
of propolis from stingless bees (Trigona biroi Friese). Di dalam: Proceeding of the 7
th Asian Apicultural Association Conference and 10 th BEENET Symposium and
Technofora; Los Banos, 23-27 Februari 2004. Los Banos: Univ Philippines: 321-329.

Panjaitan M. 2000. Hambatan natriumfluorida dan varnish fluorida terhadap pembentukan asam susuoleh mikroorganisme plak gigi. J Cermin Dunia Kedokteran 126: 40- 44.


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/jf.v2i2.168 Abstract views : 992 views : 649

Refbacks

  • There are currently no refbacks.