SETTLEMENT OF INTERNATIONAL DISPUTES IN THE BODY OF ASEAN: Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia

Tiara Almira Raila, Clara Puspa Jelita

Abstract


ABSTRACT

 

Founded in 1967, the Association of South East Asian Nation or ASEAN was formed as an attempt to create cooperation and solidarity between fellow ASEAN members. Through the years of its existence, relations between ASEAN members in various aspects have developed and have been carried out through agreements and cooperation. However, in implementing agreements and through the cooperation of one or more members within the ASEAN region, countries with different backgrounds and interests are very likely to disagree at some point which would then create a dispute between them. Although formed in order to create peace within its region, disputes within ASEAN region are seldom settled as ASEAN members strongly hold the principles of sovereignty of each member states and the use of non-intervention. Through this background, the Authors of this paper will then study the settlement of international disputes in the body of ASEAN and as to why the principles and objectives of ASEAN and the concept of regional organizations have not been able to work well in ASEAN.

Keywords:   International   Dispute   Settlement,   ASEAN,   Treaty   of   Amity   and

 

Cooperation in Southeast Asia


 

 

 

 

ABSTRAK

 

Ditemukan pada tahun 1967, Association of South East Asian Nation atau ASEAN dibentuk sebagai upaya untuk menciptakan kerjasama dan sebagai bentuk solidaritas  dari  setiap  negara  anggota  ASEAN.  Selama  perjalanannya,  hubungan antara negara anggota ASEAN di berbagai aspek telah berkembang dan dilaksanakan melalui berbagai macam bentuk perjanjian dan kerjasama. Namun dalam pelaksanannya, sangat dimungkinkan untuk terciptanya suatu sengketa diantara negara-negara anggota yang memiliki latar belakang serta kepentingan yang berbeda- beda. Meskipun ASEAN dibentuk dalam rangka menciptakan perdamaian di dalam wilayahnya, sengketa dalam lingkup ASEAN sering tidak dapat terselesaikan. Hal tersebut dikarenakan negara anggota ASEAN yang berpegang teguh pada prinsip kedaulatan setiap negara dan non-intervensi. Berdasarkan latar belakang tersebut, Penulis penelitian ini akan meneliti mengenai penyelesaian sengketa internasional di dalam tubuh ASEAN dan mengapa prinsip dan tujuan dari ASEAN serta konsep organisasi regional belum dapat bekerja sebagaimana mestinya di wilayah ASEAN.

 

 

Keywords: Penyelesaian Sengketa Internasional, ASEAN, Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara


References


REFERENCES

BOOKS

Acharya, Amitav, Constructing a Security Community in Southeast Asia: ASEAN and the problem of regional order, London: Routledge, 2001.

AK, Syahmin. Hukum Dagang Internasional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

Aldonas, Grant D. The World Trade Organization: Revolution in International Trade

Disputes Settlements, Dispute Resolution Journal, 1995.

Cipto, Bambang, Hubungan Internasional di Asia Tenggara, Teropong terhadap

Dinamika, Realitas, dan Masa Depan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007. Emmers, Ralf, Cooperative Security and the Balance of Power in ASEAN and the

ARF, London: Routledge, 2003.

Katsumata, Hiro, ASEANs Cooperative Security Enterprise: Norms and Interests in the ASEAN Regional Forum, London: Palgrave Macmillan, 2009.

Koh, Tommy, The Making of the ASEAN Charter, Singapore: World Scientific

Publishing, 2009.

Severino, Rodolfo C., ASEAN, Southeast Asia Background Series No. 10, Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2008.

JOURNALS

Andrea, Faustinus, Perimbangan Kekuatan di Myanmar Faktor ASEAN dan Kepentingan Indonesia, Volume. 35 No. 2 Juni 2006, Analisis Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta.

Farida, Elfia, Peyelesaian Sengketa Perbatasan Antara Thailand dan Kamboja

Melalui ASEAN, Jurnal MMH, Jilid 43, No. 1, 2014.

Mangku, Dewa Gede Sudika, Suatu Kajian Umum Tentanb Penyelesian Sengketa Internasional Termasuk Di Dalam Tubuh ASEAN, Jurnal Perspektif Vol XVII No. 3, 2012.

Wicaksono, Setiawan, Kajian Prinsip Non-Intervensi ASEAN Dalam Kerangka

Organisasi Ekonomi Internasioanal, Jurnal Law Riview Vol XVII, No 1, 2018.

RULES AND REGULATIONS

The ASEAN Charter

The Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia 1976

The 2nd Protocol Amendment of the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast

Asia 1998

ELECTRONIC MEDIA

ASEAN dan Penyelesaian Konflik Thailand-Kamboja, 22 Februari 2011, Menteri Luar Negeri RI, R.M. Marty M Natalegawa, melakukan pembicaraan dengan Menteri LuarNegeri Thailand Kasit Piromya di Jakarta, (Kemlu.go.id)


Full Text: PDF

DOI: 10.33751/pajoul.v1i2.2882 Abstract views : 443 views : 411

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 PAKUAN JUSTICE JOURNAL OF LAW