OPTIMALISASI PEMBERIAN PINJAMAN KEPADA ANGG O TA DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN PADA KOPERASI AL - FALAA H CIMANGGU PERMAI BOGOR (TAHAP I I )

imam Santoso

Abstract


ABSTRAKKoperasi di Indonesia seyogyanya dapat berkembang dengan baik, apalagi pemerintahsudah sering memberi fasilitassehingga koperasi seharusnya dapat menjual barang/jasakepada anggotanyadengan mudah dan murah, jika dibandingkan anggota membeli diluarkoperasi.Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian tentang riset yangbersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis.Dalam memberikan pinjamanKoperasi Al Falaah sudah menerapkan prinsip kehati-hatian yaitu untuk pinjaman di atasRp. 10,-juta harus ada jaminan tambahan berupa BPKB Kendaraan atau Sertifikat Tanah/Bangunan untuk meminimalisir terjadinya resiko terjadinya pinjaman anggota / pihutangbermasalah.Namun demikian, untuk pinjaman misalnya untuk pembelian suatu barangdagangan dengan jaminan tambahan berupa BPKB sepeda/kendaraan bermotor, menurutpendapat penulis masih kurang mengkover resiko bila terjadi pinjaman macet mengingatharga jual jaiminan tersebut kemungkinan besar harganya mengalami penurunan menjadilebih renda dibanding dengan nilai pinjamannya berikut nilai keterlambatan pelunasannya.Dengan demikian masih diperlukan jaminan tambahan lainnya untuk mengkoverkemungkinan kekurangan tersebut apabila hal terjadi hal yang terburuk.Dalam memberikanpinjaman, terutama pinjaman untuk memenuhi kekurangan modal kerja anggota, Koperasi AlFalaah mendasarkan Limit Pinjamannya pada 5 kali jumlah Simpanan Sukarela anggotapeminjam. Hal ini masih membuka kemungkinan terjadinya kekurangan modal kerja yangdapat mengganggu / menimbulkan ketidak lancaran operasional usaha yang dapat berakibatpada tidak tepatnya waktu pelunasan bahkan bisa menimbulkan pijaman yang macet.Dalammemberikan pinjaman modal kerjaKoperasi Al Falaah belummemperhitungkan TC, SelfFinancing Peminjamdan Dasar Pembiayaan Kreditur (apakah berdasarkan Rencana/Realisasidari Penjualan/Pembelian). Dasar Pembiayaan Kreditur diperlukan karena dapat memberikankeyakinan kepada kreditur terhadap kemampuan pelunasan/ability repaymentdebitur.Kata kunci:Self TradingdanTrade Circle

References


  1. I. DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. 2010. Bank Dan Lembaga Keuangan. PT Rajawali Pers.

Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: LP FEU.

Juli Irmayanto, Zainal Andradewa, Tjipto Roso, Tonny Hasibuan, Desmizar. 2007. Bank Dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Universitas Trisakti.

Frianto Pandia, Elly Santi Ompusunggu, Achmad Abror. 2005. Lembaga Keuangan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sagir, Suharsono. 2009. Capita Selecta Ekonomi Indonesia. Jakarta: PT Kencana.

Bambang Rijanto. Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.


Full Text: PDF

DOI: 10.34203/jimfe.v6i1.474

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.